Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Acara Penutupan Jambore Pramuka Dunia di Korsel Bertabur Bintang K-Pop...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI
Penampilan NCT Dream membawakan lagu Glitch Mode di konser The DREAM Show 2 : In A DREAM in JAKARTA yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Banten, Sabtu (4/3/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jambore Pramuka Dunia ke-25 Korea Selatan resmi ditutup pada Jumat (11/8/2023) di Stadion Piala Dunia Seoul.

Acara penutupan Jambore Pramuka Dunia ke-25 itu diisi dengan konser K-Pop besar yang mengundang sejumlah artis terkenal, termasuk NewJeans, NCT Dream, Ive, Itzy, dan The Boyz.

Dikutip dari Guardian, puluhan ribu peserta dengan jas hujan warna-warni dan cat wajah tampak bergembira menikmati konser sambil melambaikan bendera.

Beberapa peserta menggunakan ponsel mereka untuk mengabadikan wajah bintang K-Pop.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat peserta memasuki stadion, mereka diberi goodie bag berisi light stick, merchandise karakter, dan photocard grup K-pop BTS.

Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Baca juga: Aksi Peserta dari Indonesia Menari K-Pop di Jambore Pramuka Dunia Curi Perhatian, Ini Kata Kwarnas

Sayangnya, BTS tak ikut tampil dalam acara itu karena beberapa anggotanya mengikuti wajib militer.

Dalam sambutannya, Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo menyatakan penyesalannya atas apa yang telah terjadi selama penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia.

"Saya minta maaf karena anggota pramuka menderita gelombang panas dan topan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perubahan iklim," kata dia.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Panas Ekstrem, Orangtua Peserta Beberkan Kondisinya

Hujan deras dan gelombang panas

Diketahui, Jambore Dunia ke-25 ini sempat terganggu oleh sejumlah bencana alam.

Hujan deras membuat para peserta harus mendirikan tenda dalam kondisi seperti rawa, sementara gelombang panas di lokasi perkemahan menyebabkan ratusan orang jatuh sakit.

Beberapa peserta melaporkan kondisi sanitasi di bawah standar.

Kondisi yang menantang ini membuat beberapa kontingen, termasuk Inggris, menarik diri dari lokasi setelah beberapa hari pelaksanaan.

Tak hanya gelombang panas, adanya badai juga memaksa seluruh peserta perkemahan di evakuasi dari lokasi kegiatan.

Baca juga: Saat Teror Penusukan Tanpa Motif Jelas di Korea Selatan Picu Ketakutan Penduduk...

Saat di tempat evakuasi, kegiatan jambore pun berubah menjadi tur ke pabrik dan museum. Para peserta juga mengikuti kegiatan tari K-Pop dan sesi pembuatan kue beras tradisional.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, hampir 16.000 orang terpaksa mengungsi akibat badai itu, dikutip dari AP News.

Namun, sekitar 11.400 di antaranya telah kembali ke rumah masing-masing pada Jumat (11/8/2023).

Badai itu merusak setidaknya 64 jalan, serta sekitar 50 rumah dan bangunan. Pihak berwenang membatasi akses ke hampir 700 jalan raya karena hujan terus turun.

Baca juga: Saat Cuaca Panas Ekstrem Landa Jambore Pramuka Dunia di Korsel...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi