Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Pacu Jalur yang Videonya Viral di TikTok, Berikut Sejarah dan Maknanya

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar video pacu jalur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan sekumpulan orang melakukan tradisi pacu jalur, viral di TikTok.

Dalam video yang beredar, beberapa pria terlihat mendayung perahu sementara seorang anak berdiri di ujung depan perahu sambil menari.

Video tersebut dipadukan warganet dengan suara latar lagu "Biser King Dom Dom Yes Yes" yang dipopulerkan penyanyi asal Turkiye, Biser King.

"Halilintar gelombang cahaya," tulis salah satu akun yang mengunggah video pacu jalur, Jumat (4/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Arti Kata Skena yang Ramai di TikTok? Berikut Penjelasan Pakar Bahasa

Diparodikan warganet

Selain video pacu jalur yang asli, beberapa warganet juga memparodikan pacu jalur menggunakan alat seadanya. Salah satu akun yang menirukan pacu jalur adalah akun ini pada Senin (7/8/2023).

Dilihat dari video, siswa yang masih mengenakan seragam sekolah tampak memeragakan gerakan mendayung perahu.

Sementara itu, salah seorang siswa juga terlihat berdiri atas bangku sambil menirukan tarian anak yang berjoget di ujung depan perahu saat pacu jalur.

"Pacu jalur with the boys," tulis pengunggah.

Hingga Sabtu (12/8/2023), video parodi pacu jalur sudah ditayangkan sebanyak 2,8 juta kali.

Lantas, apa itu pacu jalur?

Baca juga: Keistimewaan Pacu Jalur, Tradisi Kebanggan Kuantan Singingi Provinsi Riau

Mengenal pacu jalur

Dilansir dari laman Kemendikbud, pacu jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional yang berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing), Pronvinsi Riau.

Perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan dan disebut oleh masyarakat setempat sebagai jalur.

Di daerah asalnya, pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata yang diadakan oleh masyarakat Kuansing dan dijadikan pesta rakyat.

Pembukaan acara tersebut digelar meriah dengan turunnya masyarakat ke tribun dan tepian Narosa, Teluk Kuantan yang merupakan kawasan arena pacu jalur.

Baca juga: Google Doodle Tampilkan Gambar Pacu Jalur Kuantan Singingi pada HUT Ke-77 Indonesia

 

Makna pacu jalur

Pacu jalur yang menjadi tradisi khas masyarakat Kuansing ternyata bukanlah ajang seru-seruan biasa.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tradisi tersebut merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dankeringat yang dikeluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun.

Karena pacu jalur selalu ditunggu, tidak mengherankan jika masyarakat Kuansing dan sekitarnya tumpah ruah saat tradisi ini digelar.

Bahkan, beredar cerita bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi pacu jalur.

Baca juga: Uniknya Sejarah Pacu Jalur, Awalnya Perayaan untuk Ratu Belanda

Sejarah pacu jalur

Pacu jalur yang dilakukan dengan cara mendayung perahu dari kayu gelondongan merupakan tradisi yang sudah lama berkembang.

Hasbullah dari UIN Sultan Syarifn Kasim Riau mengatakan, jalur yang digunakan dalam pacu jalur dulunya merupakan alat transportasi utaram warga desa di Rantau Kuantan pada awal abad ke-17.

Hal tersebut dijelaskan Hasbullah dalam jurnal berjudul "Pacu Jalur dan Solidaritas Sosial Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kajian Terhadap Tradisi Maelo)" pada 2015.

Adapun, lokasi perkembangan jalur di Rantau Kuantan berada di antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir.

Jalur digunakan oleh masyarakat setempat lantaran pada saat itu alat transportasi darat belum berkembang.

Baca juga: Festival Pacu Jalur Ini Cuma Ada di Kuantan Singingi Riau

Sejarah pacu jalur

Hasbullah menjelaskan bahwa pacu jalur berasal dari dua kata, yakni pacu dan jalur.

Seperti yang sudah disebutkan, jalur merupakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan. Sementara pacu adalah perlombaan memacu atau mendayung.

Jika dua kata tersbeut digabungkan, pacu jalur artinya adalah perlombaan dayung menggunakan jalur.

Menurut Hasbullah, perlombaan pacu jalur sudah dikenal warga Rantau Kuantan sekitar tahun 1990.

Pada saat itu, kebanyakan transportasi yang dipacukan adalah perahu-perahu besar yang digunakan sebagai alat transportasi.

Dalam perkembangannya, pacu jalur diadakan di kampung-kampung di sepanjang Batang Kuantan.

Warga setempat menggelar pacu jalur untuk memeringati dan merayakan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad, Hari Raya Idul Fitri, maupun Tahun Baru Islam.

Pemenang pacu jalur dulunya tidak mendapat hadiah. Namun, selepas pacu jalur digelar, warga menggelar makan bersama dengan menyantap konjo, godok, arau lopek.

Baca juga: Batang Kuantan, Sungai di Sumatera yang Terkenal dengan Tradisi Pacu Jalur

Pacu jalur untuk merayakan ulang Tahun Ratu Wihelmia

Pacu jalur yang awalnya digelar untuk memeringati hari-hari besar Islam kemudian digunakan oleh Belanda guna hari ulang tahun Ratu Wihelmia.

Hal tersebut terjadi ketika Belanda tiba di wilayah Rantau Kuantan dengan menduduki Kota Teluk Kuantan pada 1905.

Pacu jalur digelar secara rutin pada 31 Agustus dan sejak saat itu tidak diselenggarakan lagi ketika hari besar Islam.

Setelah Indonesia berdiri sebagai sebuah negara, pacu jalur dijadikan tradisi untuk memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan.

Saat ini, bila ada tim yang memenangi pacu jalur, mereka berhak mendapatkan hadian berupa sapi, kerbau, dan piala bergilir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi