KOMPAS.com - Langit malam baru saja dihiasi fenomena puncak hujan meteor perseid pada Minggu (13/8/2023) dini hari.
Hujan meteor adalah fenomena astronomis saat sejumlah batuan meteor jatuh atau berpindah dari titik tertentu di langit.
Fenomena ini tampak seperti bintang jatuh, meski sebenarnya merupakan batuan atau debu antarplanet yang memasuki atmosfer dan terbakar karena gesekan dengan atmosfer Bumi.
Karena berlangsung pada dini hari, beberapa warganet melewatkan peristiwa cantik yang menghiasi langit ini.
Misalnya, warganet Twitter ini yang mengaku ketiduran dan tak sempat menyaksikan hujan meteor perseid.
"Lupaaaaa!!! Semalem ada hujan meteor perseid, aku malah tidur," tulisnya, Minggu pagi.
Namun, ada pula warganet yang berhasil melihat bahkan mengabadikan fenomena ini.
"Aku tadi dari gunung di jalan pln buat liat hujan meteor perseid, dapat beberapa foto hehe, polusi cahaya nya ga ada jadi worth it sih walau jauh naik ke atas," kata warganet.
Lantas, kapan hujan meteor perseid akan kembali terjadi?
Baca juga: Puncak Hujan Meteor Perseid, Ratusan Meteor Jatuh ke Bumi, Apakah Berbahaya?
Puncak hujan meteor perseid terjadi setiap tahun
Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan, fenomena hujan meteor sering terjadi.
"Peristiwa ini sering terjadi kok," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/8/2023) pagi.
Emanuel menjelaskan, satu fenomena hujan meteor dengan nama yang sama dapat terjadi sekali sepanjang tahun.
Sebagai contoh, puncak hujan meteor perseid akan berlangsung setiap tahun, tepatnya setiap pertengahan Agustus.
"Tapi setiap saat bisa terjadi berbagai hujan meteor dengan nama berbeda-beda," kata dia.
Dengan demikian, sepanjang tahun, langit malam bukan hanya akan dihiasi hujan meteor perseid, melainkan juga hujan meteor lain.
Hujan meteor perseid sendiri berasal dari debu-debu sisa komet Swift-Tuttle yang berpapasan dengan Bumi antara pertengahan Juli dan Agustus.
"(Saat puncak 13 Agustus 2023) meteor akan melintas sekitar 1-2 meteor per menit," lanjut Emanuel.
Baca juga: Fenomena Astronomis Agustus 2023: Puncak Hujan Meteor dan Supermoon
Hujan meteor draconid pada Oktober 2023
Senada, peneliti astronomi dan astrofisika BRIN Clara Yono Yatini mengungkapkan, hujan meteor adalah peristiwa astronomis yang akan terjadi beberapa kali dalam setahun.
"Penamaannya tergantung meteor itu berasal dari wilayah mana," jelasnya, saat dihubungi secara terpisah, Minggu.
Selain perseid, dalam waktu terdekat, masyarakat Indonesia dapat menikmati pemandangan hujan meteor draconid yang mencapai puncak pada 8-9 Oktober 2023.
Sama halnya hujan meteor perseid, Clara membenarkan bahwa fenomena pada Oktober mendatang ini juga dapat dilihat setiap tahun pada bulan yang sama.
Dikutip dari Kompas.com (2/10/2021), hujan meteor draconid terjadi setiap tahun saat orbit Bumi melewati debris dari komet 21P atau yang disebut komet Giacobini Zinner.
Tempat paling terang untuk mengamati hujan meteor draconid adalah pada kepala konstelasi bintang Draco, yakni di langit utara di samping rasi Ursa Mayor.
"Iya, kira-kira seperti itu (hujan meteor perseid terjadi setiap Agustus dan draconid setiap Oktober)," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.