Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons BMKG, BPBD, Ahli Geologi, dan Bupati soal Dentuman Misterius di Sumenep

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi suara dentuman misterius
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Dentuman misterius di Sumenep, Jawa Timur yang terdengar pada Sabtu (12/8/2023) tengah menjadi perhatian berbagai pihak.

Seorang warga, Jazuli mengatakan dentuman misterius di daerahnya, tepatnya di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur itu terdengar berasal dari dalam tanah.

Menurutnya suara terdengar di bawah lima rumah warga.

"Suaranya (dentuman) cukup keras, tapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Rumah retak itu tidak ada," ucapnya dikutip dari Kompas.com (13/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, dikutip dari KompasTV, suara dentuman itu telah terdengar sejak sepekan terakhir, namun fenomena ini sangat terasa pada Sabtu (12/8/2023).

Terkait suara dentuman di Sumenep, sejumlah pihak diterjunkan untuk melakukan penyelidikan.

Berikut ini respons dari berbagai pihak soal dentuman misterius di Sumenep:

1. BMKG

Menanggapi adanya laporan dentuman misterius dari bawah rumah warga tersebut, Tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pasuruan Jawa Timur memasang alat pendeteksi getaran.

"Kami tadi sudah sampai ke lokasi kemudian kita pasang alat yang ada di kami, nama alatnya seismograf yakni untuk mengukur getaran. Jadi kita pasang di sana mungkin sampai besok pagi kita ambil datanya," kata Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan Suwarto, dikutip dari Kompas.com (13/8/2023).

Dirinya berharap dengan adanya alat tersebut bisa diketahui sumber atau penyebab dentuman misterius tersebut.

"Harapannya pas kita pasang alat itu ada getarannya, ada bunyinya, jadi kita bisa analisis," kata dia.

Baca juga: Misteri Suara Dentuman dari Bawah Tanah di Sumenep, BMKG Pastikan Tak Ada Gempa

Menurut dia, sebenarnya untuk melacak sumber dentuman seharusnya diperlukan waktu yang tak sebentar dan alat yang lebih komprehensif.

Kendati begitu, pihaknya tetap berusaha agar ada hasil analisa hingga waktu yang sudah ditentukan.

2. BPBD

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep juga telah diterjunkan ke lokasi adanya dentuman.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi mengatakan suara dentuman tersebut mirip seperti seseorang yang sedang menggali sumur.

"Suaranya seperti benturan benda keras atau seperti kegiatan orang menggali sumur di dalam Bumi. Tapi, di sana tidak ada aktivitas apapun," tutur Wahyu, dikutip dari Kompas.com (13/8/2023).

Ia mengatakan, Tim BPBD dan juga dari berbagai pihak pada Minggu (13/8/2023) tetap berjaga di lokasi kejadian untuk memantau perkembangan situasi.

3. Ahli geologi

Terkait dengan dentuman tersebut, pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menduga suara tersebut berasal dari adanya pengerjaan proyek fisik seperti pertambangan atau galian.

“Bisa jadi, ada penambangan, ada penggalian sumur atau pendalaman sumur, atau ada pendalaman sumur dengan bor jojoh,” kata Amien, dikutip dari Kompas.com (13/8/2023).

Meski demikian ia mengatakan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Amien menilai kemungkinan suara tersebut bukanlah dari peristiwa alam.

“Mungkin bukan peristiwa geologi,” jelasnya.

Ia mengatakan, sejumlah peneliti ITS telah diberangkatkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Menurutnya, suara dentuman juga pernah terjadi di Ponorogo hingga Trenggalek tahun 2011 dengan suara yang lebih keras. Namun saat itu diduga suara adalah pergeseran patahan.

Baca juga: Bukan Pertama Kali Terjadi, Ini Sederet Suara Dentuman yang Masih Menjadi Misteri di Indonesia

4. Bupati Sumenep

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mendatangi lokasi adanya dentuman misterius tersebut.

Pihaknya meminta para warga untuk tenang dan waspada dengan adanya kejadian tersebut.

"Tadi saya sudah sampaikan di lapangan, masyarakat tenang saja, tidak usah panik, dan banyak berdoa," kata Fauzi.

Dirinya mengatakan, sejak dentuman pada Sabtu (12/8/2023) terdengar, pihaknya telah mengutus BPBD Sumenep datang ke lokasi.

(Sumber: Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan, Ach Fawaidi | Editor Krisiandi, Reni Susanti, Dita Angga Rusiana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi