Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Hampir 100 Orang, Bagaimana Kebakaran di Maui Hawaii Bermula?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/PAULA RAMON
Mobil-mobil yang terbakar dan bangunan-bangunan yang hancur setelah kebakaran hutan di Lahaina, Maui barat, Hawaii, 11 Agustus 2023. Kebakaran ini menewaskan sedikitnya 55 orang, demikian ungkap pihak berwenang pada 10 Agustus, menjadikannya salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah negara bagian Hawaii, Amerika Serikat. Kebakaran hutan di Maui dipicu angin kencang dari Badai Dora yang melintas di selatan Hawaii.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Korban tewas kebakaran di Pulau Maui, Hawaii kini dilaporkan mencapai 93 orang.

Namun, angka itu berpotensi akan meningkat setelah kru penyelamat beserta anjing pelacak bekerja menyisir ratusan rumah dan kendaraan yang hangus terbakar, dikutip dari AFP.

Lebih dari 2.200 bangunan rusak dan hancur saat api membakar Kota Lahaina, dengan kerugian mencapai 5,5 miliar dollar AS dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Dalam banyak video yang beredar, tampak penampakan kondisi Lahaina seperti kota mati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini menjadi kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat dalam satu abad.

Kebakaran besar terakhir tercatat pada 1918, ketika 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.

Lantas, bagaimana sebenarnya kebakaran di Maui ini bermula?

Baca juga: Mengenal Pulau Maui Hawaii Alami Kebakaran Hutan, 80 Orang Tewas

Awal mula kebakaran

Dikutip dari CBS News, sebagian besar Hawaii berada di bawah peringatan risiko tinggi ketika terjadi kebakaran hutan.

Namun, penyebab pasti kobaran api pertama kali belum diketahui.

"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya menyulut api, tetapi kami diberitahu sebelumnya oleh Layanan Cuaca Nasional bahwa kami berada dalam situasi red flag," kata Komandan Jenderal farda Nasional Angkatan Darat Hawaii, Mayor Jenderal Kenneth Hara.

"Jadi kondisi kerang untuk waktu lama bersamaan dengan kelembaban rendah dan angin kencang," sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Hawaii Josh Green meyakini pertemuan kondisi cuaca berkontribusi pada kobaran dan penyebaran api.

"Menurut perkiraan saya, dari pemanasan global yang dikombinasikan dengan kekeringan, dikombinasikan dengan badai super, di mana kami mengalami badai lepas pantai beberapa ratus mil, masih menghasilkan angin kencang," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Tewaskan 53 Orang, Kota Bersejarah Hangus

 

Menurut Layanan Cuaca Nasional, angin kencang yang berhembus ini dihasilkan oleh Badai Dora, badai yang bergerak melintasi Samudra Pasifik ratusan mil selatan pulau Hawaii.

Badai yang diklasifikasikan sebagai Kategori 4 oleh Central Pacific Hurricane Center pada Rabu (9/8/2023) pagi.

Ini menyebabkan hembusan angin kencang di atas 60 mil per jam yang mengoyak Maui, memutus saluran listrik, dan merusak rumah.

Selama akhir pekan, muncul isu yang menyebutkan bahwa perusahaan listrik Hawaiian Electric, yang mengoperasikan Maui Electric dan melayani 95 persen negara bagian secara keseluruhan, tidak menerapkan langkah-langkah keselamatan pencegahan.

Dilaporkan, penyedia listrik tidak mematikan listrik di daerah yang berpotensi terkena hembusan angin kencang dan dapat memicu api.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Manajemen Darurat Hawaii Adam Weintraub mengatakan, catatan departemen tidak menunjukkan bahwa sirene peringatan Maui dipicu pada hari Selasa (8/8/2023).

Sebaliknya, peringatan darurat itu dikirim melalui ponsel, televisi, dan stasiun radio.

Baca juga: Kebakaran Melanda Hawaii, Satu Rumah WNI Habis Terbakar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi