Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Disebut Dua Puting Beliung di Atas Permukaan Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@andreli_48
Video viral disebut dua puting beliung di atas Danau Toba
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan video berisi dua angin puting beliung di atas Danau Toba, Sumatera Utara.

Dalam video itu, tampak dua angin puting beliung muncul dari awan hitam dan meluncur ke atas permukaan air.

"Penampakan Halisungsung (puting beliung) di Tarabunga Tampagan Toba Sumatera Utara 13/8/23," tulis akun ini dalam unggahan.

"Pertanda apa ya? Apakah salah satu pertanda perubahan suhu ekstrem," sambungnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Patung Penari di Semarang Bisa Bergerak Betulan, Patung Apa Sebenarnya?


Penjelasan BMKG

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendro Nugroho membenarkan adanya fenomena itu.

Menurutnya, fenomena itu terjadi pada Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Siregar Aek Nalas, Kecalamatan Uluan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Ia menjelaskan, fenomena itu disebut dengan waterspout atau identik dengan puting beliung, tetapi berada di atas permukaan air.

"Ketika terjadi di perairan namanya waterspout, ketika terjadi di darat namanya puting beliung," kata Hendro saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Hendro menuturkan, fenomena waterspout ini umumnya terjadi pada musim pancaroba atau peralihan.

Baca juga: Viral, Unggahan Sebut Makanan Ospek Mahasiswa Baru UII Tidak Layak dan Sebabkan Diare, Kampus Buka Suara

Diketahui, waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena ini.

"Terbentuknya waterspout oleh awan CB tergantung pada kondisi labilitas atmosfer," jelas dia.

"Keberadaan awan CB juga dapat mengindikasi adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," sambungnya.

Hendro menjelaskan, waterspout umumnya tidak berbahaya, karena memiliki intensitas yang lemah.

Selain itu, fenomena ini juga terjadi dalam waktu singkat, yakni 5-10 menit dan berlokasi di wilayah yang relatif sempit.

Namun, jika disertai dengan angin kencang dan hujan deras, maka hal itu bisa menimbulkan dampak yang signifikan.

Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah terjadinya waterspout untuk menjauhi pusaran angin tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi