Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Pernah Gelar Kompetisi Kentut, Gagal karena Hanya Ada 3 Peserta

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar unggahan yang memuat kompetisi kentut What The Fart di India
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kentut atau buang angin sangat jarang dilakukan di tempat terbuka maupun ruangan yang penuh dengan orang.

Namun, hal itu tidak berlaku di India yang justru menyelenggarakan kompetisi bernama "WTF-What The Fart".

Kompetisi unik tersebut ramai menjadi perbincangan setelah diunggah di media sosial Twitter oleh akun ini, Minggu (13/8/2023) petang.

Tampak dalam video, para peserta kompetisi diberi dua pengeras suara yang disematkan di sekitar pantat agar suara kentut dapat terdengar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video bernarasi, kompetisi ini mencari pemenang yang memiliki suara kentut "paling merdu" dan panjang.

"Masuk ke olahraga bidang apa ya?" tulis pengunggah.

Hingga Senin (14/8/2023) siang, twit soal kompetisi kentut telah dilihat lebih dari 91.000 kali, dibagikan lebih dari 20 kali, dan disukai oleh lebih dari 140 pengguna.

Lantas, bagaimana jalannya kompetisi tak biasa di India tersebut?

Baca juga: Studi Ungkap Potensi Manfaat Kesehatan Mencium Bau Kentut, Apa Itu?


What The Fart, kompetisi kentut di India

Dilansir dari pemberitaan BBC (18/9/2019), What The Fart adalah sebuah kompetisi yang menyorot semua hal tentang kentut.

Digelar pada Minggu, 22 September 2019, pertandingan buang angin ini diselenggarakan di Kota Surat, negara bagian Gujarat, India.

Tidak hanya membuang gas di dalam tubuh, para peserta What The Fart akan diuji seberapa keras, panjang, serta "musikal atau merdu" suara kentut mereka.

Kompetisi unik tersebut merupakan ide dari penyanyi Yatin Sangoi dan rekannya Mul Sanghvi.

Menurut Sangoi, pemikiran ini bermula saat dirinya kentut di tengah menonton film bersama keluarganya.

Salah satu anggota keluarga pun tertawa dan mengatakan bahwa Sangoi akan menang jika ada kontes kentut.

"Saya ingin menormalkan proses kentut. Bahkan 20-25 tahun yang lalu, orang biasa kentut terang-terangan, tapi sekarang mereka sudah serba canggih dan menganggapnya jorok," ujarnya.

Dia menambahkan, dokter bahkan mengatakan bahwa buang angin adalah salah satu fungsi tubuh manusia yang paling sehat.

Kepada para peserta, Yatin Sangoi saat itu memberikan tips untuk menjadi "si paling kentut" terbaik di India.

Tips tersebut, antara lain banyak mengonsumsi kacang-kacangan, lobak mentah, dan kentang rebus untuk menghasilkan banyak tenaga kentut.

Baca juga: Lebih Sering Kentut dari Biasanya? Perhatikan, Bisa Tanda Gangguan Kesehatan

 

Hanya tiga orang yang berani maju

Sayangnya, saat hari kompetisi, hanya tiga peserta yang berani maju untuk memamerkan suara kentutnya.

Dikutip dari India Today (23/9/2019), kompetisi pertama di India untuk mencari pemilik kentut paling keras, panjang, dan merdu ini mendulang sekitar 60 pendaftar.

Namun, pada 22 September 2023, Yatin Sangoi mengatakan bahwa hanya sekitar 20 peserta yang datang ke lokasi kompetisi.

Puluhan orang tersebut juga tidak berhasil mengatasi rasa malu dan hanya menyisakan tiga orang yang berani maju bertarung merebut trofi dan uang tunai.

Kendati demikian, tiga peserta di atas panggung yang diharapkan mengeluarkan suara buang gasnya juga gagal.

Padahal, penyelenggara telah bekerja sama dengan sebuah perusahaan untuk membuat perangkat khusus pengukur suara buang angin.

Lantaran tidak ada peserta yang berhasil, tiga piala pun tidak jadi dibagikan. Sebagai gantinya, para peserta yang datang tetap diberikan sebuah bingkisan.

"Para peserta enggan naik ke atas panggung karena mereka mungkin pemalu dan memiliki hambatan karena kehadiran media, fotografer, dan orang-orang," terang Sangoi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi