Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Baca di App
Lihat Foto
Charles Helm via LIVE SCIENCE
Jejak kaki Homo sapiens tertua yang pernah ditemukan. Penemuan jejak kaki manusia modern ini ditemukan arkeolog di Afrika Selatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan fosil manusia tertua yang pernah ada di bumi di sebuah gua di Maroko.

Dilansir dari IFL Science, penemuan tersebut berada di sebuah situs bernama Jebel Irhoud di Maroko barat, sekitar 50 kilometer tenggara kota pelabuhan Safi.

Jebel Irhoud merupakan situs yang dikenal oleh para arkeolog sejak 1960-an. Di lokasi ini banyak menghasilkan benda-benda seperti peralatan batu kuno, tulang, dan artefak lainnya.

Proyek penggalian di situs ini dimulai pada 2004 dan menghasilkan penemuan sebanyak 16 fosil Homo sapiens baru, termasuk gigi, tengkorak, dan tulang panjang dari setidaknya lima individu.

Selain itu, fosil tersebut juga terkubur di dalam endapan yang sama dengan tulang belulang hewan yang kebanyakan dari rusa, dan peralatan yang berasal dari Zaman Batu Pertengahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para ilmuwan juga menemukan bilah batu api di lapisan sedimen yang sama dengan tengkorak tersebut.

Artefak batu yang ditemukan di dekat fosil manusia tersebut kemudian diteliti oleh para ilmuwan dengan menggunakan teknik seperti penanggalan thermoluminescence.

Teknik tersebut memungkinkan ilmuwan untuk membuat kronologi yang jelas untuk penemuan ini, serta melihat kembali beberapa fosil dari penggalian awal di situs tersebut.

Baca juga: Penemu Fosil Gading Gajah Purba Disebut Dapat Imbalan Rp 1 Juta, Ini Kata Pihak Museum

Fosil yang ditemukan berusia 300.000 tahun

Dengan menggunakan metode thermoluminescence, para ilmuwan dapat memperkirakan bahwa bilah itu kira-kira berusia 300.000 tahun.

Kemudian, mereka mengatakan bahwa tengkorak-tengkorak yang ditemukan di lapisan batu yang sama, pasti memiliki usia yang sama dengan bilah tersebut.

"Ini jauh lebih tua dari apa pun di Afrika yang dapat kita kaitkan dengan spesies kita," kata ketua tim Profesor Jean-Jacques Hublin, dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology saat temuan ini dipublikasikan pada tahun 2017.

"Dengan adanya tanggal baru ini, yaitu usia 300.000 tahun, ini meyakinkan kami bahwa materi yang kami sajikan adalah akar dari spesies kita. Homo sapiens tertua yang pernah ditemukan di Afrika," tambahnya.

Dalam makalah pertama dari dua makalah tentang penemuan monumental ini, Hublin dan rekan-rekannya menggambarkan bagaimana morfologi tulang fosil tersebut selaras dengan morfologi manusia modern.

Baca juga: Apa Makanan Homo Sapiens Sekitar 170.000 Tahun Lalu?

 

Homo sapiens memiliki bentuk wajah mirip manusia

Dikutip dari NY Times, para ilmuwan juga menunjukkan bahwa Homo sapiens awal memiliki wajah yang sangat mirip dengan wajah manusia, meskipun mereka memiliki otak yang berbeda secara fundamental.

Saat ini, kerabat terdekat yang masih hidup dengan Homo sapiens adalah simpanse dan bonobo.

Selama jutaan tahun, hominin tetap sangat mirip kera. Mereka pendek, memiliki otak kecil dan hanya bisa membuat perkakas batu mentah.

Hingga kini, fosil tertua yang jelas-jelas milik Homo sapiens ditemukan di Ethiopia.

Pada 2003, para peneliti yang bekerja di sebuah situs bernama Herto menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia antara 160.000 dan 154.000 tahun.

Selain itu, ada juga sepasang tengkorak parsial dari situs lain, Omo-Kibish, berusia sekitar 195.000 tahun pyang ada saat itu menjadikannya sebagai fosil tertua dari spesies manusia.

Temuan seperti ini menunjukkan bahwa spesies manusia berevolusi di wilayah kecil, mungkin di Etiopia, atau di dekatnya di Afrika Timur.

Setelah Homo sapiens muncul, para peneliti percaya, spesies itu menyebar ke seluruh benua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi