Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Jokowi dan Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan...

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas polusi udara Jabodetabek di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kondisi udara di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta masuk dalam kategori "tidak sehat" dalam beberapa hari terakhir.

Dampak polusi udara ini telah dirasakan oleh masyarakat sekitar, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut keterangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Presiden Jokowi mengalami batuk akibat kondisi udara Jakarta yang memburuk.

"Presiden sendiri sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu beliau belum pernah merasakan seperti ini," ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...

"Kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," imbuh Sandi, begitu dia akrab disapa.

Pada hari ini, Selasa (15/8/2023), Jakarta menjadi kota kedua dengan kualitas udara terburuk sedunia.

Indeks kualitas udaranya mencapai 174 dengan konsentasi polutan utama 99,3 µg/m³, jauh dari standar kualitas udara sehat menurut WHO yang 5 µg/m³.

JIka terus dibiarkan, kondisi udara Jakarta bisa memperburuk kesehatan mereka yang menghirupnya.

Baca juga: 9 Tanaman Hias Penyerap Polutan Terbaik, Cocok Atasi Polusi Udara

Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?

Bagaimana polusi udara merusak paru-paru?

Salah satu material pencemaran udara (polutan) yang paling berdampak pada kesehatan manusia adalah materi partikulat atau PM.

PM memiliki diameter kurang dari 10 mikron sehingga dapat menembus dan bersarang di dalam paru-paru.

Dilansir dari laman WHO, PM dengan diameter kurang dari 2,5 memiliki dampak yang lebih parah.

PM 2,5 dapat menembus penghalang paru-paru dan masuk ke sistem darah sehingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan, kanker paru-paru, dan jantung.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Disebut Tinggi Saat Dini Hari, Apa Penyebab dan Bagaimana Antisipasinya?

Dampak polusi udara bagi kesehatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa polusi udara memiliki dampak yang sangat serius bagi kesehatan.

Data yang dirilis WHO menunjukkan, 14 persen anak berusia 5-18 tahun mengalami asma akibat polusi udara.

Setiap tahun, 543.000 anak di bawah 5 tahun meninggal karena penyakit pernapasan yang berhubungan dengan polusi udara.

Baca juga: Jokowi dan Anies Baswedan Divonis Bersalah atas Polusi Udara Jakarta

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, polusi udara juga memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:

  • Gejala pernapasan seperti batuk, dahak, dan mengi
  • Penurunan fungsi paru yang akut
  • Peradangan saluran napas dan paru-paru
  • Hiperaktivitas bronkial
  • Infeksi pernapasan
  • Penurunan pertumbuhan fungsi paru pada anak-anak
  • Hilangnya fungsi paru secara kronis pada orang dewasa
  • Perkembangan asma
  • Kematian dini pada orang dengan penyakit paru-paru kronis.

Data WHO menunjukkan bahwa sepertiga dari kematian akibat stroke, kanker paru-paru, dan penyakit jantung disebabkan oleh polusi udara.

Baca juga: Gejala Demam, Batuk, dan Pilek Merebak, Warganet Kaitkan dengan Kualitas Udara, Benarkah?

Tips menghindari polusi udara

Meskipun kondisi udara di Jakarta masih buruk, aktivitas masyarakat masih normal.

Warga DKI Jakarta terpaksa harus menghirup udara buruk itu setiap kali hendak berangkat bekerja atau melakukan aktivitas lain di luar ruangan.

Sekolah di ibu kota Indonesia itu juga masih berjalan seperti biasanya.

Untuk menghindari bahaya menghirup polutan yang terkandung dalam udara Jakarta, berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan, dilansir dari Primaya Hospital:

  1. Membatasi aktivitas di luar ruangan pada waktu atau jam-jam sibuk
  2. Membatasi menghabiskan waktu di area yang padat seperti area trafic light yang banyak kendaraan bermotor berhenti
  3. Jika melakukan aktivitas di luar rumah, jangan lupa mengenakan masker
  4. Membatasi penggunaan mobil di hari yang tingkat polusinya tinggi
  5. Jangan membakar sampah yang dapat mengakibatkan kesehatan terganggu.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi