Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Salak, Sehatkan Jantung tapi Bisa Picu Masalah Pencernaan

Baca di App
Lihat Foto
paulprescott72
Ilustrasi efek samping buah salak
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Salak adalah buah dengan segudang manfaat yang banyak ditemui di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Buah dengan nama ilmiah Salacca zalacca ini kaya akan serat yang membantu tubuh lebih cepat kenyang, sehingga mencegah makan berlebihan.

Dilansir dari WebMD, salak mengandung protein, zat besi, kalium, kalsium, beta karoten, karbohidrat, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan berbagai antioksidan.

Kandungan beta karoten, pektin, dan kalium pada salak dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang berimbas pada peningkatan daya ingat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beta karoten juga membantu memberikan perlindungan terhadap mata, termasuk mengurangi risiko katarak.

Namun, konsumsi salak dalam jumlah berlebihan dapat memicu sejumlah efek samping tidak diinginkan. Lantas, apa saja efek samping salak?

Baca juga: Semangka Punya Sejumlah Efek Samping, Berapa Batas Aman Konsumsinya?


Efek samping salak

Mengonsumsi salak terlalu banyak disebut dapat memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Kendati demikian, efek samping salak ini belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah.

Bahkan, sebaliknya, salak banyak mengandung serat yang membantu melancarkan sistem pencernaan.

Kandungan serat pada buah ini juga membantu mengurangi beberapa masalah pencernaan, seperti kram, kembung, dan sembelit.

Sayangnya, manfaat salak pun dapat berbalik menjadi bahaya jika dikonsumsi secara sembarangan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah efek samping salak:

1. Masalah pencernaan

Dilansir dari Klarity, konsumsi salak dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan secara umum aman dilakukan.

Meski bermanfaat melancarkan saluran pencernaan, mengonsumsi salak dalam jumlah banyak juga berpotensi mengganggu pencernaan.

Tingginya serat pada buah ini dapat menyebabkan beberapa orang mengalami masalah perut dengan gejala berupa kembung, penumpukan gas, kram, dan sembelit atau diare.

Kendati demikian, dikutip dari Kompas.com, sembelit biasanya tidak disebabkan konsumsi buah-buahan, termasuk salak.

Alih-alih buah, produk susu dan olahannya, makanan tinggi lemak dan gula, justru lebih berpotensi menyebabkan konstipasi atau sulit buang air besar.

Selain itu, gejala kelebihan serat juga dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi makanan kaya serat, serta minum lebih banyak cairan.

Baca juga: 4 Efek Samping Daun Pepaya, Ketahui Takaran yang Aman bagi Kesehatan

 

2. Tukak lambung

Maag atau tukak lambung adalah sejumlah kondisi yang melibatkan peradangan lapisan dalam perut.

Dikutip dari laman Gramedia, buah salak tidak dianjurkan untuk penderita maag karena dapat memperburuk kondisi peradangan.

Buah ini kaya akan protein, serat pangan, serta karbohidrat yang sebenarnya sulit diproses tubuh.

Oleh karena itu, tubuh terutama organ lambung umumnya akan membutuhkan lebih banyak asam dan waktu untuk memprosesnya.

Produksi asam lambung tinggi inilah yang kemudian akan memperparah masalah tukak lambung.

3. Alergi

Seperti bahan makanan lain, buah salak dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang tertentu.

Alergi makanan merupakan suatu reaksi saat sistem kekebalan tubuh salah merespons bahan pangan sebagai ancaman.

Orang dengan alergi salak akan mengeluarkan beberapa tanda saat mengonsumsi buah ini, seperti ruam dan gatal.

Bahkan, pada kasus yang parah, alergi makanan berpotensi menyebabkan anafilaksis yang dapat berujung pada kematian.

Baca juga: 4 Efek Samping Lidah Buaya untuk Wajah, Kenali Cara Tepat Menggunakannya!

Khasiat salak bagi kesehatan

Masih dari laman WebMD, berikut beberapa khasiat kesehatan yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi salak:

1. Energi bertambah

Sebuah studi menunjukkan, salak membantu merangsang metabolisme dan meningkatkan stamina.

Buah ini juga kaya akan karbohidrat yang turut meningkatkan energi dan mempertahankan tingkat energi sepanjang hari.

2. Penurunan berat badan

Kandungan serat yang tinggi dalam buah ini membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, tubuh akan lebih sedikit makan, sehingga berimbas pada penurunan berat badan.

3. Kesehatan jantung

Kadar kalium dalam salak membantu menurunkan tekanan darah atau tensi. Penurunan tekanan darah ini membantu mengurangi ketegangan di arteri maupun pembuluh darah lain.

Kondisi tersebut pun berimbas pada penurunan ketegangan sistem kardiovaskular secara keseluruhan, sehingga jantung tetap sehat dan dapat bekerja secara optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi