Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Gurun, Ternyata Ini Tempat Paling Kering di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Dry Valleys merupakan tempat paling kering di dunia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebagian orang berpendapat bahwa gurun atau padang pasir menjadi tempat paling kering di dunia.

Pasalnya, potret gurun yang selama ini digambarkan adalah wilayah yang sangat panas dan tandus.

Gurun Atacama di Chile, misalnya, memiliki curah hujan hanya 1-3 milimeter (0,04 sampai 0,1 inci) per tahun.

Wilayah ini bahkan mungkin tidak mengalami curah hujan yang signifikan selama 401 tahun antara 1570-1971.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, ada tempat yang lebih kering di Bumi dibandingkan Gurun Atacama, yakni Dry Valleys di Antartika.

Baca juga: Mengenal Segitiga Bermuda, Salah Satu Tempat Paling Misterius di Bumi


Dry Valleys dinobatkan menjadi tempat paling kering di dunia.

Dikutip dari IFL Science, udara dingin membawa lebih sedikit kelembapan daripada udara yang lebih hangat.

Ini membuat benua Antartika menjadi sangat kering dalam hal hujan dan salju.

Salju turun di benua itu, dengan beberapa meter setahun di wilayah pesisir. Di pedalaman, hujan salju bisa turun hanya beberapa sentimeter saja per tahun.

Dry Valleys disebut wilayah paling kering karena kurangnya salju atau es, serta tidak turun hujan selama 2 juta tahun.

Wilayah seluas 4.800 kilometer persegi (1.900 mil persegi) ini bahkan hampir tidak mengandung air.

Ini sebagian disebabkan adanya Pegunungan Transantartika di sekitarnya yang menghalangi kelembapan area tersebut.

Baca juga: Mengenal Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Dunia

Selain itu, angin katabatik juga menyapu lembah. Angin yang relatif hangat ini bergerak dengan kecepatan hingga 320 kilometer per jam, sehingga mampu menguapkan dan menghilangkan kelembapan di area.

Begitu kering dan ekstremnya Dry Valleys, para ilmuwan bahkan menganalogikannya dengan Mars.

Meski kondisinya begitu buruk, ada potensi kehidupan di sana. Ini diketahui setelah ilmuwan menemukan baktori fotosintetik dalam bebatuan yang sedikit lembap.

Mengingat kesamaan antara iklim yang ditemukan di Dry Valleys dan Mars, ini dapat memberikan harapan bahwa tanda-tanda kehidupan purba juga dapat ditemukan di Mars.

Dry Valleys juga menjadi lokasi penelitian tentang extremophiles, organisme yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang keras, seperti es dan air mendidih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi