Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak, Cek Daftarnya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Shutter2U
Ilustrasi otak manusia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Otak merupakan organ penting yang berperan sebagai pusat kendali tubuh bersama dengan saraf tulang belakang.

Sistem saraf tersebutlah yang kemudian memberi kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas.

Selain itu, otak juga memiliki kemampuan kognitif untuk mengingat dan memecahkan kasus harian yang datang.

Meski begitu, otak dapat rusak atau muncul berbagai masalah yang diakibatkan oleh sejumlah kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Mitos tentang Otak Manusia, Apa Saja?

Lalu, apa saja kebiasaan yang bisa merusak otak tersebut?

9 Kebiasaan yang bisa merusak otak

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 9 kebiasaan yang bisa merusak otak yang sebaiknya dihindari:

1. Terlalu banyak duduk

Dikutip dari Harvard (26/7/2022), kebiasaan duduk selama enam setengah jam berturut-turut per hari dapat memengaruhi fungsi memori otak.

Hal itu karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terhambat sehingga otak tidak bisa bekerja dengan baik.

Sehingga seseorang bisa meningkatkan risiko terkena demensia dan menjadi awal dari penurunan kognitif.

Disarankan untuk berdiri atau bergerak sementara setelah 15 sampai 30 menit duduk.

2. Kurang bersosialisasi

Kurang aktif dalam bersosialisasi atau kesepian bisa menyebabkan otak menjadi rusak.

Sebuah studi menunjukkan, orang yang memiliki isolasi sosial akan kehilangan lapisan luar otak yang memproses informasi.

Sehingga, seseorang akan mengalami peningkatan risiko terkena alzheimer dan mempercepat penurunan kognitif.

Oleh sebab itu, bersosialisasi dengan orang banyak dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, salah satunya otak.

3. Waktu tidur yang kurang

Tidur yang baik dan memiliki waktu yang tepat dapat membantu otak tetap terjaga kesehatannya setelah beraktivitas pada siang harinya.

Sehingga jika seseorang memiliki waktu tidur yang kurang dari tujuh jam, dapat mengakibatkan keterampilan kognitif seperti ingatan, penalaran, dan pemecahan sosial menjadi menurun.

Selain itu, tidur yang terlalu larut meski mempunyai waktu yang sesuai, juga dapat mengurangi kemampuan kognitif.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Minum Kopi Memberikan Dorongan Khusus pada Otak

4. Stres yang tak terkendali

Stres tak terkendali sampai kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal.

Adapun korteks prefrontal merupakan area yang bertugas untuk mengatur memori dan pembelajaran yang didapat.

Jadi sebaiknya, kendalikan stres dengan melakukan hobi, bersantai di sela kesibukan, tidak berekspektasi tinggi dengan sesuatu, dan berkonsultasi dengan ahli jika perlu.

5. Terlalu banyak konsumsi junk food

Dilansir dari WebMD (25/11/2022), terlalu banyak mengonsumsi junk food seperti burger, keripik kentang, atau minuman ringan dapat memengaruhi otak.

Junk food mengakibatkan bagian otak yang mengatur pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental menjadi lebih kecil.

6. Volume earphone terlalu besar

Volume earphone, headphone, atau headset terlalu besar dapat merusak pendengaran secara permanen.

Gangguan pendengaran tersebut kemudian dapat menyebabkan munculnya masalah pada otak, seperti alzheimer dan hilangnya jaringan otak.

Jadi atur volume tidak lebih dari 60 persen dari pengaturan maksimal dan sempatkan untuk melepaskan sejenak setelah beberapa waktu.

Baca juga: Benarkah Pengguna Narkoba Tetap Mengalami Kerusakan Saraf Otak meski Sudah Direhabilitasi? Ini Kata Dokter Saraf

7. Merokok

Merokok diketahui menyebabkan segudang keburukan terhadap kesehatan oleh nikotin dan senyawa lain yang dikandungnya.

Hal itu karena merokok dapat menyebabkan hipertensi yang kemudian menurunkan asupan darah bersih dan oksigen ke otak.

Jika asupan darah bersih terhambat, seseorang akan mengalami penurunan kognitif dan peningkatan risiko demensia

Selain itu, merokok juga mempunyai kandungan karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker.

8. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.

Semua hal tersebut kemudian memicu munculnya masalah pada otak, seperti demensia dan alzheimer.

Memiliki berat badan yang ideal membantu seseorang terhindar dari berbagai masalah kesehatan beserta komplikasinya.

9. Terlalu banyak berada di kegelapan

Tidak mendapatkan cukup cahaya alami karena terlalu sering berada di dalam ruangan yang gelap akan meningkatkan risiko depresi.

Depresi tersebut kemudian akan memperlambat kerja otak. Sebuah studi menunjukkan, sinar Matahari dapat membantu menjaga otak bekerja dengan baik.

Oleh sebab itu, sebaiknya seringlah mendapatkan cahaya alami dari Matahari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi