Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Tradisi Tirakatan 17 Agustus untuk Menyemarakkan Hari Kemerdekaan

Baca di App
Lihat Foto
Dok RT 44 RW 10 Perum Permata Hijau Kota Kediri
Sejumlah warga RT 44 RW 10 Perumahan Permata Hijau Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar malam tirakatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Selasa (16/8/2022) malam).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, sejumlah daerah akan menggelar malam tirakatan.

Malam tirakatan dilakukan pada malam hari sebelum Hari Kemerdekaan tiba, tepatnya pada 16 Agustus malam.

Malam tirakatan berkembang menjadi sebuah tradisi di tengah semarak perayaan Hari Kemerdekaan tiap tahunnya, tak ketinggalan tahun ini.

Warga akan memperingati malam tirakatan dengan berkumpul di masing-masing RT atau RW setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa makna malam tirakatan?

Baca juga: Simak, Berikut Rangkaian Acara HUT Ke-78 RI di Istana Negara


Perayaan malam tirakatan 17 Agustus

Tirakatan berasal dari kata dalam bahasa Arab "trariqah" yang artinya jalan.

Kata tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata tirakat atau tirakatan.

Dilansir dari Kompas.com (8/8/2023), malam tirakatan dilakukan dengan menggelar doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan RI.

Acara itu juga akan dilakukan dengan sambutan dari tokoh sesepuh di masing-masing daerah.

Acara akan disemarakkan dengan pemotongan tumpeng beserta lauk pauk pendamping, sesuai dengan simbol ritual masing-masing wilayah.

Salah satu daerah yang masih menggelar tradisi tirakatan adalah Jebres, Solo.

Beberapa RT atau RW menggelar malam tirakatan dengan membuat panggung kecil di gang-gang rumah mereka.

Acara itu diikuti oleh anak-anak hingga orang tua. Pada pembukaan acara tersebut, lagu "Indonesia Raya" akan dikumandangkan dengan lantang.

Baca juga: 30 Ucapan HUT Ke-78 RI dan Twibbon Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia...

Makna malam tirakatan 17 Agustus

Secara filosofis, tirakatan merupakan proses mencari jalan kebenaran atau kebaikan.

Di beberapa daerah, tradisi malam tirakatan bahkan menjadi hal yang sakral.

Dilansir dari jurnal Tradisi Tirakatan di Ngoro-Oro: Analisis Budaya Masyarakat menurut Perspektif Badawa Ibnu Khaldun dan Solidaritas Emile Durkheim (2019) karya Rahmawati, dkk., ritual yang dilakukan pada malam tirakatan memiliki makna simbolis.

Misalnya, ritual pembuatan ingkung (ayam) dalam malam tirakatan yang dimaknai sebagai bentuk menjalin kebersamaan dengan warga dan melepas status kasta mereka.

Di Desa Ngoro-Oro sendiri, tradisi malam tirakatan dilakukan untuk mempererat solidaritas warga.

Berbeda lagi dengan malam tirakatan yang digelar di Desa Pucungrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Menurut laman Desa Pucungrejo, malam tirakatan di desa itu dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih Bangsa Indonesia.

Di momen itu, warga bisa melakukan instropeksi diri terkait kontribusi mereka terhadap negara.

Pada sesi doa bersama, warga juga dapat mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang melawan penjajah di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi