Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kereta Kencana Ki Jaga Rasa yang Bawa Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi

Baca di App
Lihat Foto
YouTube.com/Sekretariat Presiden
Kereta kencana Ki Jaga Rasa melintas di kawasan Monumen Nasional dalam acara kirab budaya menjelang upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (16/8/2023). Kereta kencana tersebut membawa duplikat bendera Sang Merah Putih dan teks proklamasi dari Monas menuju Istana Merdeka.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kereta kencana Ki Jaga Rasa dipercaya untuk membawa duplikat Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih dan Teks Proklamasi dalam kirab budaya upacara HUT ke-78 RI.

Kirab budaya ini diawali dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Negara, Jakarta, tempat upacara HUT ke-78 RI dilaksanakan.

Dalam kirab budaya, kereta kencana Ki Jaga Rasa ditarik oleh enam kuda di depannya dengan pengawalan yang ketat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tentang kereta kencana Ki Jaga Rasa

Dikutip dari KompasTV, kereta kencana Ki Jaga Rasa yang dibuat pada tahun 2008 merupakan Dedi Mulyadi, seorang anggota DPR RI.

Ki Jaga Rasa dibawa dari kediaman Dedi, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Di kediaman Dedi, kereta kencana ini ditempatkan khusus yang diberi nama Bale Pemanah Rasa.

Menurut Dedi, kereta kencana Ki Jaga Rasa menjadi simbol pemimpin yang menjaga, melindungi, dan mengayomi masyarakat dengan penuh rasa.

Kereta kencana Ki Jaga Rasa sebelumnya dibawa pihak istana pada 10 Agustus 2023. Sebelum diberangkatkan dari Subang, diadakan upacara adat pelepasan kereta kencana tersebut.

Baca juga: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Sejarah, Teks, dan Maknanya

Filosofi Ki Jaga Rasa

Dikutip dari Kompas.com (17/8/2019), Dedi mengatakan, Ki Jaga Rasa memiliki makna dan filsafat yang luhur, jaga berarti merawat dan rasa berarti rasa atau hati.

Makna tersebut menurutnya kepemimpinan itu harus dibangun dari jiwa di hati sebagai kekuatan utama dalam melakukan pengelolaan.

Diharapkan, manusia bisa memperlakukan negara dan alam dengan hati yang tulus.

"Sehingga terhindarkan dari berbagai watak eksploitatif berlebihan yang menimbulkan kerusakan," kata Dedi.

Ia menuturkan, pembuatan kereta kencana Ki Jaga Rasa dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur Sunda, yakni Prabu Siliwangi.

Menurutnya, pembuatan kereta kencana itu berawal dari keprihatinannya bahwa Sunda sudah kehilangan jiwa dan semangat masa lalunya.

Hal itu berbeda dengan suku lain seperti Jawa, Sumatera, Bugis yang masih menjunjung tinggi sejarah dan latar belakangnya dari masa lalu.

Baca juga: Kenapa Detik-detik Proklamasi Dimulai Pukul 10.00 WIB?

(Sumber: Kompas.com/Putra Prima Perdana | Editor: Caroline Damanik)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi