Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Goreng Jadi Menu Sahur Saat Penyusunan Naskah Proklamasi, Ini Kisahnya

Baca di App
Lihat Foto
YouTube/ANRI
Foto pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta menjadi titik balik bangsa ini melepaskan diri dari cengkeraman penjajah.

Namun, banyak yang belum mengetahui peristiwa-peristiwa unik yang terjadi di balik proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya adalah nasi goreng menjadi menu sahur ketika Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo menyusun naskah proklamasi.

Kala itu, proses penyusunan naskah proklamasi memang bertepatan dengan bulan Ramadhan di rumah seorang perwira tinggi angkatan laut Jepang, Laksamana Maeda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana cerita nasi goreng disajikan sebagai menu sahur saat penyusunan naskah proklamasi?

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pemuda bawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok

Perjalanan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan bermula dari menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.

Keputusan tersebut menyebabkan terjadinya vacuum of power atau kekosongan kekuasaan di Indonesia yang pada saat itu dijajah oleh Jepang.

Dilansir dari laman Kemendikbud, golongan pemuda akhirnya meminta Sukarno dan Hatta untuk memanfaatkan situasi tersebut guna memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tetapi, Sukarno dan Hatta menolak permintaan tersebut. Keduanya ingin proklamasi menunggu sampai 24 Agustus 1945 sesuai janji Jepang memberi kemerdekaan bagi Indonesia.

Setelah itu, pada 15 Agustus 1945, golongan pemuda di bawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana bersepakat untuk membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Namun, pada hari 16 Agustus 1945, tidak tercapai satu pun kesepakatan hingga sore hari ketika Sukarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Ahmad Soebardjo kemudian datang ke Rengasdengklok dan membujuk para pemuda untuk melepaskan Sukarno dan Hatta.

Sukarno dan Hatta akhirnya dilepas dengan dengan jaminan oleh Soebardjo bahwa proklamasi akan terjadi esok hari.

Baca juga: Sejarah Paskibraka yang Selalu Diturunkan dalam Upacara HUT RI

Penyusunan naskah prokalamasi

Setelah itu, Sukarno dan Hatta bersama rombongan bergegas menuju rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori Nomor 1 untuk membahas kemerdekaan Indonesia.

Namun, mereka tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari Jepang dan memutuskan bahwa kemerdekaan harus segera dirancang secepatnya.

Anggota PPKI yang menginap di Hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah Maeda.

Sukarno, Hatta, dan Soebardjo lalu menyusun naskah proklamasi di ruang makan Maeda pada 17 Agustus 2023.

Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut lalu selesai dibuat dua jam kemudian.

Meski begitu, sebelum naskah proklamasi diketik, ternyata di rumah Maeda tidak ada mesin ketik.

Baca juga: Sejarah Merah Putih sebagai Bendera Indonesia

Dilansir dari laman UMP, pembantu rumah tangga di rumah Maeda, yaitu Satsiuki Mishima, lalu meminjam mesin ketik di kantor militer Jepang.

Tak hanya itu, ia juga membuatkan nasi goreng sebagai makanan sahur untuk Sukarno, Hatta, dan Soebardjo.

Merujuk Intisari, disajikan pula roti, telur, dan ikan sarden sebagai menu santap sahur.

Namun, makanan tersebut hanya disantap oleh Soebardjo dan beberapa tokoh lainnya, sementara Sukarno tidak ikut makan karena tidak berpuasa lantaran terserang malaria.

Beberapa jam setelahnya, Sukarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00.

Baca juga: 50 Twibbon Hari Kemerdekaan atau HUT Ke-78 RI 17 Agustus 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi