Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Uji Kosmetik In Vitro dan In Vivo: Perbedaan dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/National Cancer Institute
Ilustrasi teknisi tengah menyiapkan eksperimen whole-genome sequencing di sebuah laboratorium (WGS).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Uji kosmetik merupakan tahapan penting bagi produk kecantikan sebelum beredar dan digunakan publik.

Lewat uji kosmetik, kualitas bahan pembuatan, dan manfaatnya dapat diketahui  dan dipastikan sebelum produk tersebut beredar.

Langkah ini juga penting dilakukan agar produk seperti sunscreen tidak beredar dengan klaim yang salah sehingga menyesatkan konsumen.

Dalam menguji produk-produknya, produsen kosmetik akan melalui tahapan uji in vitro dan in vivo. Lalu, apa itu uji kosmetik in vitro dan in vivo?

Baca juga: 4 Alasan Tikus Sering Dijadikan Obyek Percobaan dalam Penelitian Biomedis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Pengertian in vitro dan in vivo

Dilansir dari Very Well Health (3/9/2022), in vitro dan in vivo merupakan dua tes eksperimen medis yang berbeda.

In vitro berasal dari bahasa Latin yang artinya "dalam gelas". Eksperimen medis in vitro dilakukan di laboratorium. Para peneliti akan melakukan pengujian menggunakan tabung reaksi atau cawan laboratorium.

Sebagai contoh eksperimen, peneliti meletakkan potongan jaringan, sel, atau bagian lain dari organisme ke wadah. Lalu, sampel ini dilakukan untuk bahan uji apakah suatu obat bekerja ataupun mengamati efek dari suatu penyakit di bagian tubuh tersebut.

Sementara uji laboratorium in vivo berasal dari bahasa Latin yang berarti "di dalam sesuatu yang hidup". Tes medis ini dilakukan dengan melibatkan organisme hidup, seperti hewan, tanaman, atau manusia.

Berbeda dari in vitro, obat atau produk akan dicobakan langsung ke organisme hidup. Nantinya, peneliti akan mengamati efek dan perkembangannya dari organisme itu.

Baca juga: Ini Penyebab Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Hasil Uji Laboratorium BBvet

In vitro

Dikutip dari Medical News Today (31/8/2020), uji in vitro dilakukan di laboratorium untuk mengamati mikroorganisme atau sel makhluk hidup.

Metode ini memungkinkan peneliti memahami fenomena biologis tanpa gangguan variabel lain yang ada di organisme hidup.

Para peneliti juga dapat melakukan penelitian dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan percobaan pada hewan atau manusia.

Hal ini karena tidak dibutuhkan organisme hidup untuk dilakukan pengamatan. Akibatnya, pengembangan pengobatan baru dilakukan lebih cepat

Peneliti juga dapat mempelajari sedetail mungkin mengenai perkembangan obat sebelum diterapkan kepada manusia.

Hal ini berarti kemunculan potensi efek negatif dari obat ke dalam tubuh manusia yang menjadi objek percobaan dapat dihindari.

Sisi negatifnya, uji in vitro tidak dapat dilakukan dengan kondisi asli dalam organisme hidup sesungguhnya. Ini karena hasil ujinya tidak benar-benar menunjukkan efek terhadap makhluk hidup.

Akibatnya, hasil penelitian in vitro perlu diterapkan dengan hati-hati ke makhluk hidup. Peneliti perlu mengamati efek produk ke organisme aslinya.

Baca juga: Ramai soal Sunscreen SPF Palsu, Bagaimana Cara Membedakannya?

 

In vivo

Beda dari in vitro, uji in vivo dilakukan untuk melihat reaksi tubuh organisme hidup secara keseluruhan dalam merespons suatu zat dalam produk tertentu.

Segi positifnya, in vivo akan menghasilkan informasi tentang efek zat atau perkembangan penyakit sesuai dengan kondisi organisme hidup. Ini membuat keamanan produk medis lebih terjamin.

Sayangnya, studi in vivo berpotensi menghasilkan kegagalan karena pengaruh proses metabolisme tubuh. Obat yang bekerja saat pengujian di laboratorium ternyata tidak berefek di tubuh manusia.

Meski begitu, uji in vivo biasanya tetap dilakukan ke hewan seperti tikus percobaan. Jika calon produk kelihatan aman dan efektif bekerja dalam penelitian in vitro dan hewan, peneliti akan menerapkannya pada manusia lewat uji klinis.

Jika hasil dari kedua proses uji tersebut aman dan efektif, produk baru bisa diproduksi secara massal untuk publik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi