Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Maui Hawaii Tewaskan 110 Orang, Teori Konspirasi Bermunculan

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Teori konspirasi kebakaran Pulau Maui
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kebakaran hebat di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (8/8/2023) memunculkan sejumlah teori konspirasi yang bertebaran di internet.

Kebakaran di Pulau Maui menghanguskan sebagian Maui Barat dan meluluhlantakkan kota Lahania.

Dikutip dari CNN, hingga Kamis (17/8/2023), jumlah korban tewas mencapai 110 orang.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut, namun di TikTok ada sejumlah teori konspirasi yang beredar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu teori konspirasi tersebut dibagikan oleh akun @alienmind.ph, Selasa (15/8/2023).

Akun tersebut mengungggah sebuah foto yang menunjukkan adanya cahaya dari langit yang menyebabkan ledakan dan seolah menjadi pemicu kebakaran di Pulau Maui.

Pengunggah menyamakan dengan kejadian ledakan yang muncul dalam anime One Piece di mana sebuah kota hancur karena sebuah senjata rahasia yang menghasilkan sinar laser.

Unggahan yang lain mengaitkan kebakaran dengan sinar laser yang disebut muncul sebelum kebakaran juga dibuat oleh akun @splashpack2.

Akun tersebut bahkan menuliskan tagar HARRP (High-Frequency Active Auroral Research Program) atau Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi.

Lantas, sebenarnya peristiwa apa yang terjadi dalam foto-foto tersebut?

Baca juga: Tewaskan 110 Orang, Mengapa Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Begitu Mematikan?

Teori konspirasi kebakaran Pulau Maui

Dilansir dari NBCNews, teori adanya sinar laser yang dikaitkan dengan kebakaran di Pulau Mauwi telah muncul di berbagai media sosial, baik Instagram, TikTok, Facebook maupun Twitter sejak kejadian tersebut.

Teori yang menyebar di internet kerap mengunggah foto tersebut sembari menyertakan keterangan, di antaranya mengenai senjata energi rahasia.

Faktanya, foto-foto sinar di langit yang disebut sebagai sinar laser yang mengakibatkan kebakaran di Pulau Maui tidak terkait dengan peristiwa kebakaran di Mauwi.

Foto sinar lurus yang menembus langit dan disebut muncul di Pulau Maui sebelum kebakaran sebenarnya merupakan foto peluncuran roket SpaceX yang dilakukan pada Mei 2018 di California.

Foto tersebut diunggah di akun Instagram resmi SpaceX.

Keterangan dalam foto itu menyebutkan bahwa peluncuran roket SpaceX tersebut adalah peluncuran kedua belas SpaceX dari roket yang terbukti terbang.

Sementara foto lain, yakni adanya sinar panjang dari langit yang seolah meledak ketika malam hari, ternyata merupakan suar dari pembakaran terkendali di kilang minyak Ohio pada 2018.

Foto asli tersebut bisa dilihat di sini.

Baca juga: Mengenal Pulau Maui Hawaii Alami Kebakaran Hutan, 80 Orang Tewas

Dikutip dari Reuters, pemilik sebenarnya foto tersebut, yakni Travis Secret. Ia tinggal di Ohio.

“Saya besar di daerah itu dan tahu itu adalah kilang minyak," ungkapnya.

Secret saat diwawancara mengatakan, gambar tersebut ia ambil saat cuaca sedang dingin dan terbentuk kristal es di udara.

Selain itu, foto tersebut juga ia ambil dengan ponsel beresolusi rendah, sehingga terlihat dramatis dibanding kenyataannya.

Secret menjelaskan, foto miliknya tersebut telah banyak digunakan untuk beragam teori konspirasi termasuk di antaranya saat kebakaran hutan di California.

Baca juga: Korban Tewas Hampir 100 Orang, Bagaimana Kebakaran di Maui Hawaii Bermula?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi