KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa ia tahu ada pihak yang menyebut dirinya sebagai orang yang plonga-longo.
Hal tersebut dikatakan Jokowi ketika berpidato di Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta pada Rabu (16/8/2023).
Ungkapan plonga-plongo terlontar dari mulut Jokowi saat menyinggung besarnya tanggung jawab sebagai presiden untuk menyelesaikan permasalahan rakyat.
Setelah itu, Jokowi mengaku menjadi sasaran kemarahan dan ejekan hingga dirinya disebut sebagai orang yang plonga-plongo.
"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Firaun, tolol," kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 itu mengaku menerima perkataan tersebut.
Lantas, apa arti kata plonga-plongo?
Baca juga: Apa Arti Kata Skena yang Ramai di TikTok? Berikut Penjelasan Pakar Bahasa
Arti kata plonga-plongo
Ahli bahasa yang juga Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan Ganjar Harimansyah menjelaskan arti kata plonga-plongo.
Ia mengatakan, plonga-plongo di dalam bahasa Jawa merupakan kata ulang berubah bunyi.
"Prosesnya seperti berikut, plongo ‘bingung’ menjadi plonga-plongo ‘kebingungan’," kata Ganjar kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2023).
Ganjar menjelaskan, plonga-plongo merupakan contoh kata yang sifat semulanya bermakna netral, tetapi dalam praktik sosialnya diterapkan untuk menggambarkan suatu keadaan.
Dalam perkembangannya, kata plonga-plongo juga digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang bingung mau mengerjakan apa padahal di depannya ada pekerjaan dan di sekitarnya banyak orang yang sedang sibuk bekerja.
"Di dalam KBBI kata itu dicatat sebagai kata yang berasal dari bahasa Jawa dan digolongkan sebagai kata sifat yang artinya ‘mulut ternganga; tercengang’," jelasnya.
"Di dalam KBBI juga terdapat kata kerja melongo yang berarti ‘terbuka (tentang mulut) karena heran dan sebagainya'," imbuhnya.
Baca juga: Arti Kata Clingy dan Contoh Penggunaannya
Penggunaan kata plonga-plongo
Walau perkataan plonga-plongo bisa bermakna negatif, seperti dialami Jokowi, kata ini bisa diucapkan untuk hal lain.
Ganjar menyampaikan, kata tersebut dapat diucapkan untuk memberi teguran kepada seseorang. Misalnya, teguran yang diberikan guru kepada murid.
Berikut contoh kalimat yang menggunakan kata plonga-plongo:
- Bahasa Jawa: sing nggatek, dadi wong kok plonga-plongo.
- Bahasa Indonesia: perhatikan, jadi orang kok kebingungan.
Dari contoh tersebut, Ganjar menyampaikan, kalimat itu bisa berarti teguran ketika seorang guru mengingatkan muridnya yang kurang memperhatikan ketika diterangkan sebuah pelajaran.
Baca juga: Arti Kata Lord, Disebut sebagai Kata yang Menyakiti Hati Luhut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.