Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pijat Perut Memicu Perlengketan Organ Dalam?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pijat perut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai bahaya pijat atau urut pada bagian perut ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat di akun X (dulunya Twitter) @Comfomv, pada Kamis (17/8/2023).

Dalam unggahan video disebutkan bahwa pijat perut dapat menyebabkan perlengketan pada organ dalam perut sehingga dapat membahayakan nyawa seseorang.

"Friendly reminder. Bagi yang masih suka pijat atau urut di bagian perut, coba deh tonton ini. Bahayanya pijat/urut di bagian perut. Nanti sender rep videonya," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (18/8/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 323.000 kali dan mendapatkan lebih dari 90 komentar dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan tersebut menuai beragam komentar warganet. Beberapa di antaranya menceritakan pengalaman mereka saat melakukan pijat perut.

"Riil ini kejadian ke pakdeku, gegara sering pijet perut kmrn ternyta ususnya masuk ke usus gt loooo ih trus perutnya jdi keras kek blabak, akhirnya diop dan bbrp hri gaboleh makan minum samsekk," tulis salah satu akun.

"Base on my experience, gw sering bgt pijet urut perut trus ada masanya operasi usus buntu dan inget pas operasinya kan masih sadar karena di bius setengah, dokternya tanya sering di pijit ya ususnya lengket katany. Tapi berhasil di angkt sih apendixnya alhamdulillah," kata warganet lain.

Lantas, benarkah pijat perut berbahaya dan bisa menyebabkan perlengketan pada organ dalam perut?

Baca juga: Sering Menahan Perut agar Terlihat Kurus, Ketahui Dampak Buruknya


Penjelasan dokter

Dokter spesialis bedah digestif RSIA Anugerah Semarang, Barkah Fajar Riyadi membenarkan  akan bahaya pijat perut yang dapat menyebabkan perlengketan di dalam perut.

"Bisa (menyebabkan perlengketan di organ perut), kalau dilakukan terlalu keras dan ditekan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/8/2023).

Ia menjelaskan, perlengketan tersebut terjadi lantaran luka pada lapisan dinding dalam perut menyebabkan organ di dalam perut bisa menempel di tempat luka tersebut.

Selain itu, pijat perut juga dapat melukai organ-organ di intra abdomen yang lain.

Di mana, organ-organ di intra abdomen dibagi menjadi organ intra peritoneal dan organ ekstra peritoneal.

Organ intra peritoneal terdiri dari hepar (hati), limpa, gaster, usus halus, dan sebagian besar kolon.

Sementara itu, organ ekstra peritoneal terdiri dari ginjal, ureter, pankreas, duodenum, rektum, vesika urinaria (kandung kemih), dan uterus (walaupun cenderung aman karena terlindung oleh pelvis).

Baca juga: Ramai soal Pijat Injak Punggung, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter

Pijat perut berbahaya bagi semua orang

Lebih lanjut, Fajar juga mengungkapkan bahwa bahaya pijat atau urut perut yang berakibat pada perlengketan organ dapat terjadi pada semua orang, dan bukan hanya pada wanita hamil saja.

"Untuk semua orang, pijit urut dengan penekanan yang keras berbahaya," ungkap dia.

"Selain itu, semua tergantung juga dengan ketebalan lemak dinding perut, kalau kurus lebih mudah berisiko," tambahnya.

Kendati dekimian, menurutnya apabila pijat tersebut dilakukan secara halus atau hanya diusap-usap maka tidak akan berbahaya.

Namun, apabila dirasa takut, maka ia menyarankan agar menghindari memijat atau mengurut perut.

"Tapi kalau dilakukan secara halus saja masih aman, tapi kalau saran saya sih tidak usah (melakukan pijat atau urut perut)," ucap Fajar.

Baca juga: Penemuan Batu Mineral Berusia 150 Juta Tahun dari Era Jurassic, Diduga Berasal dari Perut Reptil Laut Besar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi