Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Lomba Makan Kerupuk Pasien HD, Apa Arti HD di Rumah Sakit?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
(Unsplash/Robina Weermeijer)
Ilustrasi ginjal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia dengan meriah, bahkan oleh mereka yang tengah terbaring di rumah sakit.

Sebuah video yang diunggah akun Instagram @memomedsos menunjukkan sejumlah pasien rumah sakit yang mengikuti lomba makan kerupuk.

"Lomba makan kerupuk pasien HD," tulis pengunggah, Kamis (17/8/2023).

Dilansir dari KompasTV, perlombaan itu dilakukan di salah satu rumah sakit swasta. Namun tidak dijelaskan secara rinci di mana lokasinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah warganet ramai meninggalkan komentar dalam unggahan tersebut.

Beberapa dari mereka menanyakan soal arti pasien HD, sebagaimana tertulis dalam video viral itu.

"Maaf mau tanya. Pasien HD itu sakit apa njih?" tulis akun @sril*************.

Lantas, apa itu pasien HD?

Arti HD dalam rumah sakit

HD di dunia medis merupakan singkatan dari hemodialisis.

Hemodialisis adalah terapi yang dilakukan untuk menggantikan peran ginjal dalam tubuh.

Terapi hemodialisis dilakukan kepada pasien yang mengalami gangguan pada fungsi ginjal.

Dikutip dari Siloam Hospital, hemodialisis juga dikenal dengan cuci darah. Prosedur ini dilakukan sebagai perawatan bagi pasien penderita gangguan ginjal.

Pada dasarnya, hemodialisis bertujuan untuk menyaring limbah dan air dari darah sebagaimana tugas ginjal yang masih normal.

Tak hanya untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh, hemodialisis juga bertujuan untuk membantu menyeimbangkan mineral penting, seperti kalsium, kalium, dan natrium serta mengontrol tekanan darah.

Baca juga: 9 Kebiasaan yang Bisa Merusak Ginjal, Apa Saja?

Siapa yang termasuk pasien HD?

Perawatan hemodialisis (HD) diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan ginjal. Mereka biasanya mengidap gagal ginjal atau penyakit jantung kronis.

Dokter akan melakukan hemodialisis apabila hasil laboratorium pasien menunjukkan bahwa mereka perlu menjalani cuci darah.

Pada pasien gagal ginjal, mereka akan mendapat hemodialisis ketika fungsi ginjal sudah menurun hingga 15 persen.

Hal ini dapat diketahui melalui beberapa gejala, seperti sesak napas, kelelahan, mual, dan muntah.

Baca juga: Rutin Minum Es Saat Makan Disebut Picu Kerusakan Ginjal, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Efek samping hemodialisis

Meskipun hemodialisis menjadi perawatan yang penting bagi pasien penderita gagal ginjal, bukan berarti prosedur tersebut tidak memiliki efek samping.

Masih dari sumber yang sama, perawatan hemodialisis dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

  • Munculnya rasa gatal pada kulit
  • Kram otot
  • Kenaikan berat badan
  • Perut terasa penuh
  • Tekanan darah menjadi rendah
  • Anemia
  • Detak jantung tidak normal
  • Risiko meningkatnya gejala stroke.

Kendati demikian, hemodialisis masih menjadi perawatan yang cukup aman dilakukan dan jarang menimbulkan komplikasi tertentu.

Baca juga: Ramai soal Obat Tong Mai Dan Disebut Berbahaya bagi Ginjal, Ini Kata Ahli dan BPOM

Keunggulan hemodialisis

Dikutip dari Mayapada Hospital, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan, Donnie Lumban Gaol, Sp.PD-KGH mengatakan, prosedur hemodialisis memiliki keunggulan medis untuk menggantikan fungsi ginjal, di antaranya:

  1. Meningkatkan kualitas hidup pasien
  2. Menurunkan angka kematian akibat gangguan jantung, infeksi, maupun stroke
  3. Menurunkan angka hipotensi
  4. Menurunkan kejadian rawat inap
  5. Mengurangi risiko hipoalbuminemia
  6. Mengurangi risiko anemia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi