KOMPAS.com - Tulang memiliki peranan penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai penopang serta menjadi tempat melekatnya otot.
Namun saat seseorang terjatuh atau mengalami cedera, kondisi itu bisa menyebabkan tulang mengalami keretakan ataupun patah tulang.
Pada sebagian besar kasus, patah tulang bisa kembali disembuhkan dengan pertolongan medis dan perawatan patah tulang.
Dikutip dari MedicalNewsToday, tulang yang retak atau patah bisa sembuh dengan adanya sel punca dan kemampuan alami tulang untuk memperbarui dirinya sendiri.
Lantas, bagaimana proses tulang yang patah bisa tersambung kembali?
Baca juga: Kucing Seberat 8,5 Kg Jatuh dari Lantai 6 dan Bikin Kaca Mobil Bolong Tanpa Patah Tulang
Proses tulang patah kembali tersambung
Saat seseorang mengalami patah tulang, respons yang akan terjadi pertama kali adalah pendarahan. Pendarahan muncul dari pembuluh darah yang tersebar di seluruh tulang.
Darah kemudian berkumpul di sekitar area patah tulang, menggumpal, dan disebut dengan hematoma.
Gumpalan darah ini mengandung jaring-jaring protein yang menjadi sumbat sementara untuk mengisi celah yang terbentuk akibat patah tulang.
Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh bereaksi karena adanya peradangan yang timbul, dan ini menjadi bagian penting dari penyembuhan.
Sel punca dari jaringan di sekitar, sumsum tulang dan darah, kemudian merespons panggilan sistem kekebalan tubuh untuk kemudian bermigrasi ke lokasi tulang yang mengalami keretakan.
Sel-sel tersebut kemudian memiliki dua tugas dalam proses penyembuhan yakni pembentukan tulang dan pembentukan tulang rawan.
Proses pembentukan tulang
Tulang baru kemudian mulai terbentuk yang rata-rata di area tepi fraktur. Guna mengisi ruang kosong antar ujung yang patah, sel-sel akan menghasilkan tulang rawan yang lembut.
Mekanisme ini mirip dengan perkembangan embrio atau saat tulang anak-anak tumbuh.
Tulang rawan atau kalus lunak mencapai puncak pembentukannya sekitar 8 hari setelah cedera.
Namun proses tersebut belum selesai, karena tulang rawan tidak cukup kuat untuk menahan tekanan tulang dalam menjalankan fungsi sehari-harinya.
Kalus yang lunak, kemudian berkembang menjadi kalus yang keras seperti tulang, namun belum sekuat tulang.
Pembentukan kalus keras ini berlangsung selama 3 hingga 4 minggu setelah cedera. Selanjutnya, proses pembentukan tulang baru yang matang pun dimulai.
Proses pembentukan tulang baru yang kuat diperlukan dalam waktu lama beberapa tahun tergantung ukuran dan lokasi patah tulang.
Namun, ada beberapa kasus di mana penyembuhan tulang tidak berhasil, dan ini menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan.
Baca juga: Osteoporosis, Penyakit Tulang yang Bisa Buat Tulang Patah Tiba-Tiba
Penanganan patah tulang
Dikutip dari laman EMC, ada beberapa penanganan patah tulang yang biasanya diberikan oleh dokter, berikut di antaranya:
1. Gips
Gips biasanya terbuat dari plester ataupun fiberglass. Tujuan pemasangan gips adalah untuk menjaga tulang yang patah agar berada posisi yang benar.
Gips akan mengurangi gerakan dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Belat
Seperti gips, belat digunakan untuk mencegah pergerakan area tulang retak saat penyembuhan.
Belat merupakan cara pengobatan patah tulang tanpa operasi layaknya gips.
3. Traksi
Traksi merupakan alat yang terdiri dari katrol, tali, pemberat, dan rangka logam yang dipasang di atas alas.
Traksi bermanfaat supaya otot dan tendon di sekitar tulang yang patah menjadi meregang dan membuat tulang sejajar.
Penggunaan traksi akan menunjang penyembuhan patah tulang lebih cepat.
4. Operasi
Patah tulang yang tak sembuh dengan metode gips dan lainnya akan ditangani dengan operasi.
Pengobatan melalui operasi bertujuan mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula.
Dokter biasanya akan memasang pen yang terbuat dari logam ke area yang patah.
5. Pemberian obat
Pasien patah tulang biasanya akan mendapatkan pengobatan untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Obat yang diberikan ke pasien berbeda-beda tergantung keparahan gejala.
Namun biasanya obat yang diberikan ke pasien patah tulang adalah pereda nyeri, antiinflamasi dan antibiotik.
Baca juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Jus Tomat bagi Kesehatan, Baik untuk Tulang dan Jantung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.