Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebanyakan Kucing Putih Tuli? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Instants
ilustrasi kucing putih bermata biru.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Dibalik penampilannya yang menawan, kucing putih memiliki reputasi rentan terhadap kondisi tuli dan kebutaan.

Diketahui, kondisi tuli bawaan (hadir sejak lahir) pada kucing, terlihat hampir secara eksklusif dialami oleh kucing berbulu putih.

Dilansir dari laman PetKeen, menurut sebuah penelitian, 65 hingga 85 persen kucing putih dengan kedua mata berwarna biru mengalami kondisi tuli.

Di sisi lain, sekitar 17 hingga 22 persen kucing putih dengan hanya satu mata biru, mengalami kondisi tuli seluruhnya atau sebagian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui tentang Kucing Putih


Kucing putih memiliki “gen W” yang menghasilkan warna bulu putih dan mata biru, namun menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi dan mengurangi produksi melanin.

Gen yang sama juga berkorelasi kuat dengan kondisi tuli. Kucing dengan gen W akan selalu memiliki bulu putih tetapi tidak selalu memiliki mata biru.

Bagian yang paling menarik adalah kucing putih dengan mata kiri biru mungkin memiliki telinga kiri yang tuli.

Dan saat mata kucing putih dua-duanya berwarna biru, kucing tersebut mungkin mengalami kondisi yang benar-benar tuli.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Manusia yang Boleh Dikonsumsi Kucing, Apa Saja?

Alasan sebagian kucing putih tuli

Dilansir dari laman International Cat Care, ada hubungan antara kondisi tuli pada kucing putih dan warna mata biru.

Gen yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut adalah dominannya gen autosomal yang disebut W (untuk White).

Gen ini tampaknya bersifat pleiotropik, artinya memiliki lebih dari satu efek, bertanggung jawab atas warna bulu putih dan juga mata biru, serta kondisi tuli.

Telinga kucing bergantung pada koklea, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal yang diteruskan ke otak.

Koklea menggunakan melanin untuk memproses konversi ini, dan melanin adalah gen yang sama yang memberi warna pada bulu kucing.

Baca juga: Bolehkah Kucing Diberi Makan Kentang Goreng? Ketahui Risikonya

Kucing putih memiliki gen W dominan, yang pada dasarnya adalah gen yang mengarah pada bulu putih dan mata biru.

Gen W menghalangi produksi melanin yang tepat sehingga biasanya menyebabkan ketulian pada satu atau kedua telinga.

Oleh karena itu, kondisi tuli sangat terkait dengan kucing dengan warna bulu putih dan warna mata biru, tetapi tidak semua kucing putih atau kucing putih bermata biru pasti tuli.

Secara keseluruhan, kucing tuli dengan warna bulu putih dan satu atau kedua matanya biru, berjumlah sekitar 1-1,5 persen dari total populasi kucing.

Baca juga: Mengapa Mata Kucing Menyala dalam Gelap? Berikut Penjelasannya

Jika kucing putih memiliki 2 mata biru, kemungkinannya 3-5 kali berisiko tuli daripada kucing dengan 2 mata tidak biru.

Dan kucing dengan 1 mata biru kemungkinannya dua kali lebih berisiko tuli daripada kucing dengan 2 mata biru.

Selain itu, kucing putih berbulu panjang 3 kali lebih mungkin mengalami tuli bilateral.

Banyak ras kucing diketahui memiliki gen bulu putih dan karenanya dapat berisiko menghasilkan kucing kulit putih yang tuli.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berjemur di Bawah Sinar Matahari? Ini 5 Alasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi