Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Panda Raksasa Utuh Ditemukan di Makam Kaisar China yang Berusia 2.000 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com/Cimberley
Ilustrasi panda.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Kerangka panda berukuran raksasa ditemukan di makam kaisar China yang berusia 2.000 tahun.

Dikutip dari SmithsonianMagazine, Rabu (16/8/2023), kerangka itu ditemukan di mausoleum Kaisar Wen dari Han yang meninggal pada tahun 157 SM.

Adapun mausoleum merupakan ruangan atau bangunan makam yang luas dan megah.

Selain kerangka panda, ada banyak kerangka hewan lain yang juga ditemukan di mausoleum tersebut, seperti monyet emas berhidung pesek, kerbau liar India, dan burung bangau bermahkota merah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim peneliti juga menemukan kerangka lengkap tapir Asia, mamalia yang terancam punah saat ini.

Sebuah tim yang dipimpin oleh arkeolog dari Institut Arkeologi Shaanxi Hu Songmei mengidentifikasi sisa-sisa fosil tersebut dengan membandingkan spesimen tulang panda yang ada.

Hewan itu dikuburkan di sebuah lubang kurban di luar makam Wen dengan kepala menghadap makam dan ekornya menghadap ke barat.

Sedangkan tubuhnya ditempatkan di atas struktur bata berubin di mausoleum itu.

Tim memperkirakan, kerangka tulang itu merupakan panda Qinling yang memiliki wajah lebih bulat dari panda Sichuan.

Baca juga: Penemuan Batu Mineral Berusia 150 Juta Tahun dari Era Jurassic, Diduga Berasal dari Perut Reptil Laut Besar

Ritual penguburan hewan-hewan

Banyaknya spesies langka di dalam makam yang terletak di Provinsi Shaanxi, China membuat para arkeolog yang menggalinya di tahun 2021 dan 2022 sangat terkesan.

Meskipun menemukan kerangka panda yang lengkap adalah hal yang tidak biasa, sisa-sisa sebagian dari panda yang dikorbankan telah ditemukan di situs yang sama, beberapa tahun lalu.

Pada tahun 1975, para arkeolog yang menggali makam ibu dari Kaisar Wen, Janda Permaisuri Bo, juga menemukan tengkorak panda raksasa.

Namun sayang, tubuh panda tersebut hilang. Peneliti curiga bahwa sebagian kerangka dicuri oleh para pencuri makam, dilansir dari Washington Post.

Wen dan Bo sendiri bukan satu-satunya bangsawan China kuno yang dimakamkan bersama hewan-hewan.

Ratu prajurit Fu Hao, seorang anggota Dinasti Shang, dimakamkan bersama enam ekor anjing serta 16 orang yang dikorbankan, sekitar tahun 1250 SM.

Juga makam Qin Shi Huang, pendiri Dinasti Qin, yang berisikan tulang-tulang rusa, domba, ayam, ikan, dan penyu, dan ribuan prajurit terakota.

Menurut peneliti, rakyat China kuno terkadang dimakamkan dengan hewan peliharaan, sedangkan spesies yang lebih langka disediakan untuk makam kekaisaran.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Hiu Baru dengan Gigi Mirip Manusia

Mempunyai makna

Hewan yang dikurbankan tersebut dikatakan sebagai simbol peran dan status sosial bagi elit China pada saat itu.

Selain itu, diperkirakan hewan-hewan itu dikuburkan untuk menciptakan kembali taman di akhirat bagi mereka yang sudah meninggal.

“Penataan meniru fasilitas hidup di dalam mausoleum mewujudkan kepercayaan pemakaman tradisional bahwa almarhum harus dilayani seolah-olah masih hidup,” tulis para peneliti.

Sementara itu, penguasa Dinasti Han tersebut mungkin memiliki kecenderungan khusus pada panda.

Para peneliti berencana melakukan analisis DNA untuk menentukan dari mana hewan kurban itu berasal dan apa yang mereka makan sebelum mati.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi