Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] WN Jepang Tewas Saat Bermain "Fly Fish" di Bali | Alasan Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar
Berita populer Tren sepanjang Minggu (20/8/2023) hingga Senin (21/8/2023) pagi.

KOMPAS.com - Berita populer Tren sepanjang Minggu (20/8/2023) hingga Senin (21/8/2023) pagi adalah kronologi tewasnya warga negara Jepang saat bermain fly fish di Bali.  

Selain itu, yang juga menjadi populer di kanal Tren lainnya adalah alasan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko memilih untuk mendukung Prabowo Subianto dan bukan Ganjar Pranowo.

Berikut selengkapnya:

1. WN Jepang tewas saat bermain fly fish di Bali

Seorang warga negara (WN) Jepang mengalami nasib nahas di Pulau Dewasa.

Diketahui, warga Jepang tersebut tewas usai terjatuh dari ketinggian tiga meter saat bermain fly fish di Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (18/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan bahwa WN Jepang yang meninggal dalam insiden tersebut adalah KS (60).

Selain KS, anaknya berinisial KH (15) yang ikut bermain fly fish juga terjatuh. Untungnya, ia hanya mengalami luka ringan di pelipis kirinya.

Berikut kronologinya:

Kronologi Tewasnya WN Jepang Usai Terjatuh Saat Bermain Fly Fish di Bali

2. Alasan Budiman Sudjatmiko dukung Prabowo

Budiman Sudjatmiko, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024.

Bahkan keduanya telah mendeklarasikan relawan bernama Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) pada Jumat (18/8/2023) di Semarang, Jawa Tengah.

Dukungan ini berseberangan dengan sikap PDI-P yang sebelumnya telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

Lantas, apa alasan Budiman Sudjatmiko dukung Prabowo?

Alasan Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto, Bukan Ganjar Pranowo

3. Pedagang Arab sebut nama Jokowi, Prabowo, dan Ganjar 

Sebuah video menyuguhkan momen unik saat pedagang Arab Saudi menawarkan promo barang dagangannya menggunakan bahasa Indonesia.

Uniknya, salah satu pedagang itu juga sempat menyebut nama Presiden Joko Widodo (Widodo) ketika menawarkan dagangannya.

Di akhir promonya, sang pedagang bersama dengan kawannya juga menyebut beberapa tokoh politik Indonesia lainnya, seperti Ganjar, Prabowo, juga Anies.

Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Riyadh, Meugah Suriyan membenarkan fenomena seperti terlihat dalam video itu memang kerap terjadi di Arab Saudi.

Mengapa Pedagang Arab Menyebut Nama Jokowi, Prabowo, Ganjar, dan Anies Saat Tawarkan Barang?

4. Cara mengusir kelabang dari kamar

Kelabang kerap masuk rumah dan membuat seisi penghuni jijik dan ketakutan. Bahkan tak jarang, kelabang juga masuk ke dalam kamar tidur.

Kelabang dapat masuk lewat lubang-lubang rumah, seperti lubang selokan atau celah di lantai.

Seringnya, kelabang muncul di dekat saluran air seperti kamar mandi ataupun wastafel cuci piring di dapur.

Berikut cara mengusir kelabang yang masuk kamar tidur:

13 Cara Mengusir Kelabang dari Kamar Tidur, Apa Saja?

5. Alasan warga takut pada ikan marlin yang terdampar

Sebuah video yang menunjukkan seekor ikan marlin terdampar di pantai yang penuh pengunjung, viral di media sosial.

Terlihat, pengunjung pantai justru menjauhi ikan yang kerap disebut sebagai "ikan Indosiar"  tersebut.

Peneliti ikan di Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fahmi menjelaskan, ikan marlin memang cukup berbahaya saat masih hidup. Ikan marlin yang berenang bisa membuat jebol perahu kayu yang ditabrak.

Sementara kalau terdampar di pantai dalam keadaan hidup, ikan marlin berpotensi bergerak secara tidak terkontrol.

Ikan Marlin yang Terdampar di Pantai Ditakuti dan Tak Ada yang Berani Menyentuh, Ini Kata Pakar

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Inten Esti Pratiwi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi