Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan ASDP soal Wisatawan Marah-marah Kehabisan Tiket ke Karimunjawa Diduga karena Calo

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar video viral wisatawan protes ke petugas terkait habisnya tiket ke Karimunjawa diduga karena praktik percaloan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

 

KOMPAS.com - PT ASDP Indonesia Ferry buka suara soal video wisawatan marah-marah karena kehabisan tiket ke Karimunjawa, Jawa Tengah.

Dalam video yang beredar dan diunggah akun Instagram ini, tiket habis diduga karena wisatawan kalah bersaing dengan calo dan ulah petugas.

Tiket habis itu terjadi ketika wisatawan mengantre di loket penjualan tiket kapal Siginjai tujuan Jepara-Karimunjawa pada Jumat (18/8/2023).

"Viral Wisatawan Pulau Karimun Jawa Protes, Diduga Dipermainkan Petugas dan Calo Tiket," bunyi keterangan video, Sabtu (19/8/2023)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal dugaan itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan bahwa tidak ada praktik percaloan di sekitar pelabuhan ASDP Jepara.

"Memastikan tidak ada praktik percaloan," kata Shelvy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Viral, Video Wisatawan Protes ke Petugas soal Habisnya Tiket ke Karimunjawa Diduga karena Praktik Percaloan, Kadishub: Tidak Ada

Kronologi wisatawan kehabisan tiket menurut ASDP

Shelvy menerangkan, sistem penjualan tiket secara cashless sebenarnya telah dibuka sejak pukul 02.00 WIB sebelum perjalanan.

Pada saat itu, jadwal keberangkatan menuju Karimunjawa menggunakan KMP Siginjai pada pukul 06.30 WIB menggunakan mekanisme first come first served.

Selanjutnya, pada pukul 05.28 WIB, tiket sudah terjual habis namun masih terdapat antrean.

Sesuai regulasi yang berlaku dan kesepakatan bersama stakeholder, penjualan tiket dihentikan karena sudah memenuhi kuota yang ditetapkan BPTD selaku otoritas pelabuhan.

"ASDP selalu berkoordinasi dengan BPTD dan Dinas Perhubungan Jepara terkait persiapan menghadapi high season," imbuh Shelvy.

"Dan, pada 25 Juni 2023 telah dilakukan diskusi lanjutan dengan stakeholder terkait adanya kesepakatan mengenai batas pembelian tiket rombongan, termasuk pengecekan alat keselamatan sesuai kapasitas kapal," lanjutnya.

Baca juga: Ketahuan Jadi Calo Pegawai BUMD, ASN di Boyolali Tak Dipecat

Imbauan ASDP

Shelvy menuturkan, mekanisme penjualan tiket menuju Karimunjawa tidak hanya dilakukan melalui ASDP.

Wisatawan juga bisa mendapatkan tiket melalui mitra atau travel agency yang telah bekerja sama dengan ASDP.

"Total keseluruhan tiket yang terjual dipastikan sesuai dengan kapasitas kapal," ucapnya.

Di sisi lain, ia juga mengimbau supaya para pengguna jasa untuk merencanakan perjalanannya dengan memperhatikan waktu padat penumpang, seperti saat weekend atau hari libur nasional.

Shelvy juga berharap, seluruh pengguna jasa, khususnya ferry menuju Karimunjawa agar berhati-hati saat melakukan perjalanan.

"Mewaspadai cuaca buruk dan memastikan stamina dan kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan prima," pungkasnya.

Baca juga: Soal Calo Pengurusan Izin Praktik Dokter, IDI Sebut Sudah Lakukan Penindakan

Wisatawan marah-marah di loket penjualan

Diberitakan Kompas.com, Minggu (20/8/2023), terjadi keributan di loket penjualan tiket kapal Siginjai pada Jumat (18/8/2023).

Menurut wisatawan yang menyaksikan peristiwa tersebut, Nanang Dwi Praatmana (25), keributan bermula ketika seorang wanita bernama Sri marah-marah karena ia tidak mendapat tiket menuju Karimunjawa.

Padahal, kata Nanang, wanita tersebut sudah berada di lokasi sejak pukul 01.00 WIB. Tiket kemudian habis padahal baru beberapa orang yang membeli.

"Sudah sold, akhirnya terjadi perdebatan," kata Nanang.

Soal habisnya tiket pada saat itu, membuat wisatawan lokal dan mancanegara merasa kecewa.

Nanang mengatakan, ia sudah menanyakan kuota tiket yang disediakan namun petugas di loket tidak mengetahui hal ini.

"Setelah video di TikTok saya viral, banyak netizen yang mention pejabat terkait," imbuhnya.

Baca juga: Misteri Calo PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi