Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pendapat Rektorat dan Panitia PKKMB UNS soal Pembatalan Rekor MURI dan Student Vaganza

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Albertus Adit
Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kabar bahwa acara pemecahan rekor MURI #UNLESSPLASTIC pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Karet (UNS) Solo batal digelar, meramaikan lini masa X.

Selain pemecahan rekor MURI, disebutkan juga bahwa rektorat UNS membatalkan acara Student Vaganza.

Sedianya, dua acara tersebut bakal digelar pada hari terakhir PKKMB UNS pada Minggu (27/8/2023).

Menurut akun X ini, pemecahan rekor MURI dan Student Vaganza batal dilaksanakan karena ada campur tangan rektorat UNS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, melalui cuitan ini, warganet lain juga menyebut hubungan antara rektorat dan panitia PKKMB UNS memanas setelah pemecahan rekor MURI dan Student Vaganza dibatalkan.

"semangat ya panitia pkkmb univ yang dipermainkan oleh kampus," cuit akun X yang lain pada Rabu (16/8/2023).

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa yang Diterima Melalui Seleksi Mandiri UNS 2023

Penjelasan panitia Generasi UNS

Panitia Generasi UNS yang awalnya berencana menyelenggarakan rekor MURI dan Student Vaganza pada PKKMB tahun ini buka suara soal acara yang tidak jadi dilaksanakan karena tidak mendapat restu dari rektorat.

Ketua Generasi UNS Rifqi Zidan Habibie mengatakan, pembatalan acara tersebut bermula ketika rektorat memutuskan untuk memisahkan kegiatan PKKMB dengan rekor MURI dan Student Vaganza.

Padahal, kata Rifqi, acara tersebut biasa digelar pada PKKMB di tahun-tahun sebelumnya.

"Akhirnya, tahun ini dipisah. Maksudnya, dikeluarkan dari rangkaian PKKMB. Kita sudah mencoba beradaptasi," kata Rifqi dalam konferensi pers daring, Senin (21/8/2023).

Setelah rektorat UNS memisahkan kegiatan PKKMB dengan rekor MURI dan Student Vaganza, pihaknya mengubah nama kepanitian menjadi panitia Rekor MURI dan Student Vaganza.

Pihaknya kemudian mengajukan surat izin kegiatan (SIK) pada 2 Agustus 2023 untuk perhelatan rekor MURI dan Student Vaganza.

Kata Rifqi, SIK tersebut sudah ditandatangani Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus.

Baca juga: Alasan 2 Mantan Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi Rp 57 M ke Gibran

Acara rekor MURI dan Student Vaganza batal digelar

Rifqi mengatakan, panitia Generasi UNS sempat menggelar rapat dengan panitia pelaksana PKKMB dari unsur dosen pada 4 Agustus 2023.

Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut adalah pemisahan kegiatan PKKMB dengan rekor MURI dan Student Vaganza.

Rifqi juga mengatakan, selama persiapan, rektorat UNS hanya memberi izin laman dan media sosial Generasi UNS memberi informasi soal pelaksanaan Student Vaganza dan rekor MURI setelah 23 Agustus 2023.

Namun, pada tanggal 9 Agustus 2023, rektorat UNS dan panitia PKKMB dari unsur dosen disebut Rifqi membatalkan kedua acara tersebut.

Pada saat itu, ia bersama teman-temannya tidak mendapat penjelasan yang pasti soal alasan pembatalan kedua acara dari rektorat UNS.

Setelahnya, panitia Generasi UNS mengajukan konsep baru untuk menggantikan Student Vaganza dan rekor MURI.

Acara yang diusulkan adalah Mahakarya Generasi UNS yang di dalamnya terdapat mahakarya lingkungan, UMKM, UKM, budaya, dan Semar Muda.

"Awalnya konsep ini disetujui oleh pihak rektorat. Namun, pada tanggal 11 Agustus 2023, (konsep) ini diintervensi dan kita dilarang menggunakan stadion oleh pihak rektorat," jelas Rifqi.

Baca juga: Buntut Nadiem Makarim Copot Gelar Profesor Dua Guru Besar, Rektor UNS Dituding Tutupi Kasus Korupsi Rp 57 M

Keputusan rektorat UNS sudah bulat

Lebih lanjut, Rifqi menjelaskan, pihaknya menggelar mitigasi risiko tentang hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mengamankan konsep Mahakarya Generasi UNS.

Sedianya, panitia Generasi UNS menggelar rapat untuk finalisasi konsep acara dan mitigasi kepada panitia pelaksana PKKMB dari unsur dosen.

Sayangnya, keputusan rekorat UNS tetap bulat. Acara yang diusulkan panitia Generasi UNS tetap batal.

"Pada tanggal 24, 25, dan 27 Agustus tidak boleh diadakan kegiatan apapun," tandas Rifqi.

Baca juga: Wisudawan UNS dengan Predikat Cumlaude Tunggangi Sapi ke Kampus, Begini Kisahnya

Rektorat UNS bantah batalkan acara

Terpisah, Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus meluruskan soal kabar bahwa rektorat UNS membatalkan Student Vaganza dan rekor MURI.

Ia membantah tuduhan soal pembatalan kedua acara tersebut. Yunus juga menegaskan, panitia PKKMB bukanlah mahasiswa yang dalam hal ini Generasi UNS, melainkan dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

"Bukan pembatalan karena sejak awal memang belum diputuskan oleh pimpinan universitas dan fakultas bersama panitia PKKMB universitas," kata Yunus kepada Kompas.com, minggu (20/8/2023).

"Pedoman Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), panitia PKKMB adalah dari dosen dan tendik," tandasnya.

Baca juga: UNS Minta Pembuat Utas Sebut Dosen Lakukan KDRT untuk Minta Maaf

Panitia Generasi UNS tidak bisa diajak bicara

Lebih lanjut, Yunus mengatakan bahwa pihak Generasi UNS yang menyebut diri mereka sebagai panitia tidak pernah bertemu dengan dirinya.

"Akhir-akhir ini saja menemui saya dan saya tanya, 'Kamu itu panitia apa?' Kan tidak pernah bertemu dengan saya," ujar Yunus.

Ia juga menuturkan, acara Student Vaganza dan rekor MURI yang direncanakan panitia Generasi UNS belum diputuskan Rektor UNS, Jamal Wiwoho.

Dalam hal ini, Yunus menegaskan PKKMB UNS hanya digelar selama tiga hari, yakni pada 21, 22, dan 23 Agustus 2023.

"Selebihnya (setelah tanggal 21, 22, dan 23 Agustus 2023) adalah ekspos hasil kegiatan UKM fakultas tanggal 24 dan 25 Agustus dan UKM universitas tanggal 2 dan 3 September. Ekpos hasil kegiatan UKM dapat mendorong pencapaian IKU UNS," kata Yunus.

"Sudah saya beri tahu berkali-kali, dua acara itu (Student Vaganza dan rekor MURI) itu belum diputuskan pak rektor dan para dekan, mereka (panitia Generasi UNS) tidak bisa diajak bicara," pungkas Yunus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi