Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang dan Isi Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas
Perjanjian Linggarjati
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Perjanjian Linggarjati adalah hasil perundingan antara Indonesia dan Belanda yang dilakukan untuk membahas soal status kemerdekaan Indonesia.

Ini merupakan perundingan pertama yang mencapai hasil sebuah perjanjian dari serangkaian perundingan yang telah dilakukan Indonesia dan Pemerintahan Belanda.

Perjanjian Linggarjati diselenggarakan di Desa Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat. pada tanggal 11 hingga 15 November 1946.

Perjanjian Linggarjati kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk (kini Istana Merdeka) di Jakarta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Renville, Upaya Belanda untuk Menguasai Indonesia


Latar belakang Perjanjian Linggarjati

Dikutip dari Kompas.com (10/1/2010), perundingan Linggarjati terjadi karena Jepang menetapkan status quo di Indonesia, menyebabkan konflik antara Indonesia dan Belanda.

Pemerintah Inggris selaku penanggung jawab mengundang Indonesia dan Belanda untuk melakukan perundingan di Hooge Veluwe.

Namun perundingan tersebut gagal karena Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Pulau Jawa dan Madura.

Sedangkan Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Pulau Jawa, Sumatera, dan Madura.

Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti yang Menandai Pecahnya Mataram Islam

Akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirim duta Istimewa Inggris di Asia Tenggara, Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dan Belanda.

Dikutip dari laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Lord Killearn datang menghadap Presiden Soekarno di Yogyakarta pada 26 Agustus 1946 dan menawarkan diri menjadi perantara dalam perundingan Indonesia-Belanda.

Tanggal 7 Oktober 1946 di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta, dibuka perundingan antara Indonesia dan Belanda.

Perundingan tersebut menghasilkan persetujuan gencatan senjata pada 14 Oktober. Kemudian dilanjutkan dengan Perundingan Linggarjati yang dimulai pada 11 November 1946.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Latar Belakang Perang Dingin

Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn. Dan Lord Killearn dari Inggris menjadi penengah.

Perjanjian Linggarjati selesai pada 15 November 1946 dan baru ditandatangani keduanya pada 25 Maret 1947.

Perundingan Linggarjati mendapat ratifikasi dari KNIP pada 25 Februari 1947 dan ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Istana Negara, Jakarta.

Dalam rentang waktu tersebut, para delegasi melakukan perbaikan isi perjanjian agar kedua belah pihak menemui titik temu.

Baca juga: Sejarah Merah Putih sebagai Bendera Indonesia

Isi Perjanjian Linggarjati

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, berikut adalah isi pokok yang dicapai dari Perjanjian Linggarjati:

  1. Pengakuan Belanda secara de facto atas Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 1949.
  3. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
  4. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dan bergabung dengan negara-negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda.

Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Pertama Kali Diselenggarakan pada 1920

Perjanjian Linggarjati menjadi upaya perjuangan diplomasi untuk membuat Republik Indonesia diakui sebagai sebuah negara oleh negara-negara lain.

Cita-cita ini terwujud melalui Perundingan Linggarjati di mana Inggris mengakui kekuasaan de facto dari Republik Indonesia pada 31 Maret 1947.

Ini kemudian disusul Amerika Serikat pada 23 April 1947, Mesir pada tanggal 10 Juni 1947 yang mengakui RI secara de facto sekaligus de jure.

Selanjutnya diikuti oleh negara-negara timur tengah seperti Lebanon, Syiria, Irak, Afghanistan, Saudi Arabia, Yaman, dan Burma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi