Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 8 Penumpang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan, Berhasil Selamat Usai Tersangkut Sepanjang Hari

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@salaam_pakistan
Tangkapan layar video yang merekam upaya penyelamatan penumpang kereta gantung yang terputus di Pakistan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Delapan orang yang terjebak dalam kereta gantung ratusan meter di atas jurang di barat laut Pakistan selama berjam-jam, telah berhasil diselamatkan.

Insiden bermula saat rombongan enam anak berusia antara 10 dan 16 tahun bersama dua orang dewasa berangkat ke sekolah pada Selasa (22/8/2023) pukul 07.00 waktu setempat.

Diberitakan BBC, kereta gantung yang disebut sebagai Dolly itu menghubungkan desa Jangri ke Batangi, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, tempat sekolah berada.

Penduduk memilih Dolly sebagai transportasi lantaran mampu memotong perjalanan darat dua jam melintasi daerah pegunungan Allai hanya menjadi empat menit saja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa pagi itu, Dolly tengah mengangkut perjalanan kelima ketika tiba-tiba tali kabelnya putus.

Di tengah angin kencang, kereta dengan delapan penumpang itu pun menggantung di ketinggian 900 kaki atau 274 meter di atas tanah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tabrakan Kereta Api di Pakistan Tewaskan hingga 300 Orang


Upaya penyelamatan sulit dan dramatis

Dilansir dari NPR, beberapa helikopter dikirim untuk mengeluarkan orang-orang dari kereta gantung.

Namun, Juru Bicara Otoritas Manajemen Bencana Taimoor Khan mengatakan, daerah yang terpencil membuat pengiriman baru tiba usai para korban menghabiskan enam jam dengan kondisi bergelantungan.

Pelaksana Jabatan Perdana Menteri Pakistan, Anwar ul Haq Kakar melalui akun X (dulu Twitter) juga telah memerintahkan inspeksi keselamatan kereta gantung di negaranya.

Beberapa helikopter melayang di atas tempat kejadian, sementara ambulans berkumpul di darat, di sekitar lokasi.

Pensiunan brigadir dan ahli pertahanan, Tipu Sultan memperingatkan, keberadaan helikopter memperburuk situasi karena dapat mengembuskan angin kencang dan membuat kereta tidak stabil.

Kendati demikian, pasukan komando yang menyadari risiko tersebut tetap mencoba terbang dengan hati-hati.

Massa dan kerabat penumpang kereta gantung yang cemas berkumpul di sepanjang jurang untuk menyaksikan helikopter militer berjuang melawan angin kencang.

Pasukan komando juga diterjunkan, bergelantungan dengan tali terikat di helikopter menuju kereta gantung dengan penumpang berdempetan.

Di sisi lain, Gulfaraz (20), seorang dewasa di dalam kereta gantung mengatakan, mereka menghadapi situasi genting.

Bahkan, salah satu remaja laki-laki yang memiliki riwayat penyakit jantung tidak sadarkan diri selama beberapa jam.

"Situasi kami genting, demi Tuhan lakukan sesuatu," ujar Gulfaraz kepada saluran televisi lokal melalui sambungan telepon, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/8/2023).

Meski upaya awal untuk menjangkau para korban gagal, sejumlah makanan dan air berhasil dikirimkan.

Baca juga: Fakta Percobaan Pembunuhan terhadap Imran Khan, Mantan PM Pakistan

Penyelamatan dengan helikopter berhenti saat malam

Sumber keamanan mengatakan, para pasukan telah berusaha menyelamatkan anak-anak satu per satu dengan memindahkan mereka ke platform kecil di sepanjang kabel.

"Ini adalah operasi yang lambat dan berisiko. Satu orang perlu mengikat dirinya dengan tali dan dia akan naik kursi gantung kecil dan menyelamatkan mereka satu per satu," kata seorang warga, Abdul Nasir Khan.

Melalui video yang beredar di televisi dan media sosial, tampak seorang anak diangkat dari kereta gantung dengan tali pengaman, diayunkan dari sisi ke sisi, sebelum diturunkan ke tanah.

Sayangnya, karena kondisi, setelah dua anak berhasil diselamatkan, operasi penyelamatan menggunakan helikopter militer dihentikan.

Upaya penyelamatan dilanjutkan dengan bantuan beberapa orang yang ahli mengoperasikan garis zip dan penduduk setempat di lapangan.

Semua penumpang berhasil diselamatkan

Dilansir dari Aljazeera, tiga anak lagi berhasil diselamatkan dari kereta gantung sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Dengan demikian, total lima dari delapan penumpang telah mendarat selamat pada malam itu. Sementara tiga orang termasuk anak-anak, masih terjebak.

Selang beberapa waktu, Anwar ul Haq Kakar mengatakan bahwa semua anak telah berhasil diselamatkan.

"Kerja tim yang hebat dari militer, departemen penyelamatan, pemerintah distrik, serta masyarakat setempat," ungkapnya.

Setelah sekitar 15 jam korban bergelantungan di udara, Kementerian Dalam Negeri Pakistan akhirnya mengonfirmasi bahwa semua penumpang telah diselamatkan.

"Operasi penyelamatan telah selesai. Kedua orang dewasa itu adalah yang terakhir diselamatkan," ujar pejabat layanan darurat Pakistan, Bilal Faizi.

Pejabat darurat Waqar Ahmad menyampaikan, upaya penyelamatan diiringi doa dari orang-orang yang takut tali kereta gantung terputus.

Masyarakat terus-menerus mengucapkan doa hingga orang terakhir berhasil keluar dan mendarat dengan selamat di tanah.

"Setelah semua orang diselamatkan, keluarga mulai menangis dengan gembira dan saling berpelukan," ungkapnya.

Sementara itu, militer Pakistan dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa penyelamatan kereta gantung tersebut merupakan operasi unik.

"Itu adalah operasi unik yang membutuhkan banyak keterampilan," kata militer.

Operasi berisiko tinggi di Pakistan ini selesai dalam kegelapan malam setelah kereta gantung tersangkut dan tergantung miring sepanjang hari.

Baca juga: Puluhan Turis Tewas akibat Terjebak Badai Salju di Pakistan

Semua kereta gantung akan diperiksa

Allai adalah daerah pegunungan yang terletak di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.

Permukiman tersebar luas di daerah ini, tetapi hanya dilengkapi sedikit infrastruktur seperti jalan dan fasilitas dasar.

Di sebagian besar wilayah, kereta gantung digunakan secara rutin sebagai transportasi melintasi satu gunung ke gunung lain.

Media setempat melaporkan, kereta yang terlibat dalam insiden ini diyakini dioperasikan secara pribadi oleh warga.

Kendati polisi mengatakan mereka senantiasa memeriksa kereta gantung setiap bulan, tetapi BBC News tidak dapat memverifikasi hal ini secara independen.

Presiden Pakistan Arif Alvi pun mendesak pemerintah untuk melakukan survei komprehensif terhadap semua kereta gantung lokal guna memastikan keselamatan masyarakat di masa depan.

Sementara itu, Anwaar ul Haq Kakar menegaskan, dirinya telah memerintahkan semua kereta gantung yang dioperasikan secara pribadi untuk diperiksa keamanannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi