Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Piyaset
Dampak El Nino 2023 menyebabkan musim kemarau di Indonesia lebih kering. El Nino ditambah perubahan iklim juga menyebabkan cuaca ekstrem dan gelombang panas lebih parah di berbagai negara.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan sampai akhir Agustus 2023.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara "Disaster Briefing", Senin (21/8/2023).

Pria yang disapa akrab Aam itu mengatakan, kekeringan yang terjadi tersebut dikarenakan Indonesia sedang berada di musim kemarau.

“BNPB sudah bisa mengatakan kita ada masuk pada fase puncak musim kemarau,” ujarnya dikutip dari YouTube Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Dari potensi kekeringan tersebut, akan lebih sering terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia.

“Rata-rata memang sudah dominan hidrometrologi kering karena itulah sudah sangat dominan seperti minggu-minggu sebelumnya,” tuturnya.

“Untuk Kalimantan dan Sumatera biasa kita bicara karhutla gambut, kalau di Jawa itu karhutla di dekat pemukiman,” ungkapnya.

Ia menerangkan, karhutla di Jawa sering kali terjadi karena pembakaran sampah oleh masyarakat yang kemudian merembet mendekati pemukiman.

Baca juga: Usai Dilanda Suhu Panas, Indonesia Berpotensi Alami Musim Kemarau Lebih Kering

Baca juga: Bukan Gurun, Ternyata Ini Tempat Paling Kering di Dunia

Wilayah berpotensi kekeringan

Aam menjelaskan, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami kekeringan dari Senin (21/8/2023) sampai Rabu (30/8/2023) atau dasarian ketiga Agustus 2023.

Diprediksi, kekeringan tersebut memiliki curah hujan di bawah normal dan berkategori rendah (kurang dari 50 mm/dasarian).

“Potensi cuaca keringnya ini yang kita harus waspadai,” jelasnya.

Berikut rincian wilayah yang akan berpotensi mengalami kekeringan:

  1. Sumatera bagian tengah dan selatan
  2. Jawa
  3. Bali
  4. Nusa Tenggara Barat
  5. Nusa Tenggara Timur
  6. Kalimantan Selatan
  7. Kalimantan Tengah
  8. Kalimantan Timur
  9. Sebagian besar Sulawesi
  10. Sebagian Maluku
  11. Maluku Utara
  12. Sebagian Papua Barat
  13. Papua bagian tengah dan selatan.

Baca juga: Beredar Video Langit di Jakarta Menghitam Diduga karena Polusi, Ini Penjelasan BMKG

Imbauan BNPB

Aam mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi frekuensi bahkan menghilangkan kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar.

“Memang ada pada kondisi-kondisi tertentu terkait dengan lahan adat dan lain-lain yang memang menjadi kebutuhan untuk membuka lahan dengan cara dibakar,” ungkapnya.

“Tapi pada kondisi seperti ini dengan melihat kemungkinan tingginya potensi risiko yang ada ini (karhutla), sebaiknya dihentikan dulu ,” imbuhnya.

Terlebih pada saat ini, tiupan angin yang cukup kencang membuat api lebih cepat menyebar.

Baca juga: Saat Cuaca Panas Ekstrem Landa Jambore Pramuka Dunia di Korsel...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi