Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Dipecat, Ini Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko Selama di PDI-P

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Rahel
Politikus PDI-P Budiman Sujatmiko di Kader PDI-P Budiman Sujatmiko di acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Budiman Sudjatmiko resmi dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Surat pemecatan Budiman dari PDI-P ditandatangani Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto serta telah diterima Budiman pada Kamis (24/8/2023).

"Sudah, sudah (menerima). Iya benar (pemecatan)," kata Budiman, dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Pemecatan itu merupakan buntut deklarasi dukungan Budiman terhadap Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi itu dianggap menyimpang dari keputusan PDI-P yang telah mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024.

Baca juga: Alasan Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto, Bukan Ganjar Pranowo

Rekam jejak Budiman Sudjatmiko

Dikutip dari Kompas.com (20/7/2023), Budiman bergabung ke PDI-P sejak 2004 atau hampir 20 tahun dia berada di partai besutan Megawati itu. 

Dia memutuskan untuk melanjutkan karier politiknya ke PDI-P setelah mendekam di bui akibat peristiwa Kudatuli 1996.

Peristiwa 27 Juli 1996, atau yang disebut juga Peristiwa Kudatuli (akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli) merupakan peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat. 

Saat itu, Budiman ditangkap dan divonis 13 tahun penjara lantaran dianggap sebagai aktor intelektual peristiwa Kudatuli.

Namun pada Desember 1999, dirinya dinyatakan bebas usai mendapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid.

Selama bergabung di PDI-P, Budiman sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yakni pada periode 2009-2014 dan 2014-2019. Sementara pada Pemilu 2019, Budiman gagal kembali ke Senayan. 

Baca juga: Siapa Budiman Sudjatmiko, Politisi PDI-P yang Nyatakan Dukung Prabowo?

 

Mengaku pernah ditawari jadi Menteri Desa

Saat masih menjadi kader PDI-P, Budiman mengaku dirinya pernah ditawari jabatan Menteri Desa oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tawaran itu diberikan sejak 2014 ketika Jokowi menjabat sebagai presiden untuk periode pertama.

"Pak Jokowi 2014, saat pertama kali lantik kabinet, saya biasanya dipanggil Pak Pratikno. (Saya bilang) 'Ada surprise apa, Pak Pratikno?' (Kata Pratikno) 'Mas Budiman, Pak Jokowi, Kementerian Desa itu sebetulnya kementerian untuk sampeyan'," cerita Budiman.

"Nah tetapi ada dinamika politik yang harus diselesaikan pada yang lain. Its okay, tidak ada masalah," lanjutnya.

Lalu, pada 2015, tawaran itu kembali datang ketika Budiman dipanggil Jokowi ke Istana.

Budiman mengeklaim, Jokowi ingin Budiman menjadi Menteri Desa. Namun, tidak terwujud karena dinamika politik.

Budiman akhirnya mengatakan bahwa dirinya tidak pandai menjadi menteri.

"Saya tidak pandai menjadi menteri. Lagi pula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus menjadi menteri'. So, saya tidak pernah meminta itu," kata Budiman.

Baca juga: [POPULER TREN] WN Jepang Tewas Saat Bermain Fly Fish di Bali | Alasan Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Deklarasi dukung Prabowo

Sebelum deklarasi dukungan untuk Prabowo sebagai bacapres 2024, kemesraan Budiman dan Menteri Pertahanan itu sudah terjadi sejak Juli 2023.

Budiman saat itu mengunjungi Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada (19/7/2023).

Dalam perjumpaan itu, Budiman tak sungkan menyampaikan pujian kepada Prabowo. Hal itu dinilai bertolak belakang dengan pandangan Budiman saat era Orde Baru.

Pada masa Orde Baru itu, Budiman dinilai menjadi aktivis yang menentang Orde Baru di mana Prabowo saat itu seorang militer yang juga menantu Presiden Soeharto. 

Selain itu di sisi lain, Prabowo juga dituding menjadi aktor dibalik penculikan aktivis 1998.

Dukungan Budiman ke Prabowo semakin diperjelas dalam acara deklarasi relawan Prabowo Budiman Bersama (Prabu) pada Jumat (18/8/2023). Saat itu, Budiman masih tergabung ke PDI-P.

Dikutip dari Kompas.com (19/8/2023), Budiman lebih memilih Prabowo daripada Ganjar karena Prabowo dinilai bisa menjadi pemimpin yang strategis.

"Karena situasi global membuat Indonesia butuh kepemimpinan yang strategis. Bukan berarti Ganjar jelek,” tutur Budiman.

Menurutnya, pemimpin yang strategis akan lebih mudah dalam mencari solusi untuk tantangan perekonomian, ketahanan negara, serta teknologi di masa mendatang.

Usai deklarasi itu, Budiman mengaku siap disanksi PDI-P. 

Komentar Budiman Sudjatmiko usai dipecat PDI-P

Budiman tak banyak berkomentar ketika menerima surat pemecatannya dari PDI-P, partai yang menaunginnya hampir 20 tahun. 

Dia hanya mengatakan bahwa surat pemecatan itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," kata Budiman.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Fitria Chusna Farisa, Adhyasta Dirgantara, Nur Rohmi Aida | Editor: Sabrina Asril, Fitria Chusna Farisa, Dani Prabowo).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi