KOMPAS.com - Terong merupakan makanan yang kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral baik bagi tubuh.
Dilansir dari Healthline, serat dalam terong dapat menurunkan gula darah dengan memperlambat laju pencernaan dan penyerapan gula.
Bahan pangan yang populer dengan warna ungu ini juga mengandung antioksidan tinggi, zat yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan manfaat antioksidan untuk mencegah berbagai jenis penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
Bukan hanya itu, manfaat sayuran dari kelompok nightshade ini pun termasuk rendah kalori, sehingga sangat bagus dikonsumsi di tengah program penurunan berat badan.
Kaya akan manfaat, adakah efek samping terong bagi kesehatan?
Baca juga: 7 Khasiat Bunga Telang dan Efek Samping yang Patut Diwaspadai
Efek samping terong
Dikenal luas sebagai sayuran, terong secara teknis masuk dalam kelompok buah-buahan, tepatnya buah beri karena berasal dari satu bunga.
Namun, rasa yang cenderung tidak asam maupun manis seperti buah membuat dunia kuliner mengategorikan terong sebagai sayuran.
Banyaknya manfaat pada sayuran ini pun kerap kali mengaburkan efek samping yang dapat timbul.
Misalnya, meski jarang, mengonsumsi terong dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Berikut beberapa efek samping terong, seperti dihimpun dari berbagai sumber:
Baca juga: 5 Efek Samping Alpukat, Bisa Bikin Migrain dan Berat Badan Bertambah
1. Alergi
Dikutip dari laman Healthline, memakan terong dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian kecil orang.
Sama seperti alergi makanan lain, orang dengan sensitivitas tinggi terhadap terong akan mengalami beberapa gejala umum, seperti:
- Bibir, lidah, atau tenggorokan gatal.
- Batuk.
- Sakit perut atau kram.
- Muntah.
- Diare.
Meski tampak tidak terlalu berbahaya, alergi terong dalam beberapa kasus juga dapat menyebabkan anafilaksis, reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa.
Terong merupakan bagian dari kelompok sayuran nightshade, bersama tomat, kentang, dan paprika.
Menurut Medical News Today, nightshades mengandung alkaloid, termasuk solanin, yang berpotensi menjadi racun.
Senyawa kimia solanin berfungsi untuk melindungi tanaman ini saat masih dalam tahap perkembangan.
Namun, terong hanya mengandung sedikit solanin, sehingga relatif aman dikonsumsi jika dalam jumlah rendah.
Baca juga: Tak Selalu Bermanfaat, Simak 5 Efek Samping Apel jika Dikonsumsi Terlalu Banyak
3. Menghambat penyerapan zat besi
Efek samping terong selanjutnya adalah berpotensi menghambat penyerapan zat besi.
Efek ini muncul akibat kandungan nasunin, suatu fitokimia atau zat tumbuhan dalam terong yang mengikat zat besi dan mengeluarkannya dari sel tubuh.
Proses pengeluaran ini disebut dengan kelasi besi, dan berguna untuk orang dengan kadar zat besi terlalu banyak.
Namun, pada orang dengan zat besi rendah, hal baik seperti itu tidak akan berlaku.
Oleh karenanya, sebaiknya hindari memakan bahan pangan mengandung nasunin dalam jumlah besar atau berlebihan.
4. Batu ginjalTerong mengandung oksalat, meski dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan kebanyakan buah dan sayuran.
Meski demikian, pada beberapa orang yang lebih rentan, oksalat dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.
Tanpa pengobatan, batu ginjal berpotensi menyebabkan cedera ginjal akut atau kematian organ ginjal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.