Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal ISPA, Gejala dan Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maridav
Ilustrasi batuk.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAs.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan, setidaknya sekitar 100.000 warga di Ibu Kota menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulannya.

"Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia setiap bulannya rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Menurut dia jumlah tersebut berdasarkan rata-rata kasus terkait ISPA yang ditemukan.

Lantas, sebenarnya apa itu ISPA?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu ISPA?

Dikutip dari laman Kemenkes, ISPA adalah infeksi saluran napas atas akut di mana infeksi menyerang saluran napas bagian atas yang meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus.

Infeksi tersebut biasanya disebabkan oleh virus, namun juga bisa disebabkan oleh bakteri.

Sementara itu, dikutip dari Healthline, ISPA dapat memengaruhi sistem pernapasan bagian atas saja yang dimulai dari sinus hingga pita suara.

Atau hanya sistem pernapasan bagian bawah saja yang dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.

ISPA seringkali menyerang hidung dan tenggorokan, di mana penderita biasanya tak memerlukan perawatan medis.

Akan tetapi, terkadang pada beberapa orang juga akan mengalami komplikasi hingga perlu perawatan medis.

Baca juga: Karhutla di Sumatera dan Kalimantan, 144.000 Warga Kena ISPA

Gejala ISPA

Berikut ini sejumlah gejala yang muncul pada ISPA yakni:

Gejala-gejala tersebut biasanya akan muncul 3 hari setelah paparan dan akan berlangsung selama 7-10 hari.

Pada beberapa orang yang mengalami ISPA, gejala bisa bertahan hingga tiga minggu.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Batuk Berdahak dengan Bahan-bahan Alami, Apa Saja?

Siapa yang berisiko terkena ISPA?

ISPA rentan menyerang anak-anak dan orang dewasa yang berusia lanjut karena sistem kekebalan tubuh yang kurang.

Selain itu, anak-anak berisiko terkena ISPA karena ada kemungkinan kontak dengan anak lain yang mungkin membawa virus.

Anak-anak mungkin juga lebih sulit untuk diminta rajin mencuci tangan secara teratur, sehingga lebih rentan tertular virus.

Orang dengan penyakit jantung maupun masalah paru-paru juga rentan tertular infeksi ini.

Cara mencegah ISPA

Untuk mencegah agar tak terkena ISPA berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

Baca juga: Waspada, Ini 4 Dampak Buruk akibat Polusi Udara selain ISPA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi