Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Salju Abadi di Puncak Jaya yang Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
U.S. Geological Survey, U.S.Department of the Interior
Ilustrasi salju di Puncak Jaya.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Salju abadi di Puncak Jaya, Pegunungan Cartenz, Papua, Indonesia dilaporkan terus mencair dan terancam punah.

Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) mencatat, pada Desember 2022, lapisan salju abadi itu hanya tersisa 6 meter.

Padahal pada 2010 lalu, ketebalan salju es di Puncak Jaya itu mencapai 32 meter.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengonfirmasi bahwa dalam beberapa dekade terakhir salju abadi itu terus mencair.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dalam beberapa dekade terakhir dilaporkan terjadi penurunan drastis luas area salju abadi di Puncak Jaya," kata Dwikorita, dilansir dari laman BMKG.

Baca juga: Mengenal Puncak Jaya dan 10 Gunung Tertinggi Di Indonesia


Baca juga: Salju Abadi di Puncak Jaya Terancam Punah, BMKG Ungkap Penyebab dan Dampaknya

Fenomena mencairnya lapisan salju abadi Papua menjadi sorotan media asing. Berikut di antaranya:

1. The Guardian, salju abadi punah pada 2026

Diberitakan Guardian, salju abadi Papua diperkirakan akan punah pada 2026.

Prediksi itu lebih cepat karena pola cuaca El Nino yang terjadi sejak 2019 dan menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia.

"Gletser-gletser ini mungkin akan lenyap sebelum tahun 2026 atau bahkan lebih cepat lagi, dan El Nino dapat mempercepat proses pencairannya," ujar Donaldi Sukma Permana, seorang peneliti iklim di LIPI.

Hanya ada sedikit salju yang tersisa di daerah tropis dan terancam punah.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Global and Planetary Change pada 2021 melacak perubahan salju di Papua serta Kilimanjaro di Tanzania, Andes di Peru dan Bolivia, dataran tinggi Tibet, dan Himalaya, menemukan bahwa semua salju tersebut menghilang.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, lapisan es itu terus mencair.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

2. Reuters, lapisan salju semakin menipis

Sementara itu, Reuters memberitakan bahwa lapisan salju abadi Papua terus mencair dari waktu ke waktu.

"Lapisan salju telah menipis secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menjadi 8 meter (26 kaki) pada tahun 2021 dari 32 meter (105 kaki) pada tahun 2010,. Sementara luas totalnya turun menjadi 0,23 kilometer persegi pada tahun 2022, dari 2,4 kilometer persegi pada 2000," tulis artikel itu.

Salju abadi itu terus mencair karena adanya fenomena cuaca Pasifik yang menyebabkan kemarau terparah sejak 2019.

Selain Papua, salju di daerah tropis juga ditemukan di Andes, Amerika Selatan, serta pegunungan Kilimanjaro, Gunung Kenya, dan Rwenzory di Afrika.

Baca juga: Salju Abadi di Puncak Jaya Terus Mencair, Ekosistem di Sekitarnya Terancam

3. RNZ, salju abadi hilang dalam 3 tahun

RNZ memberitakan fenomena mencairnya salju abadi Papua dalam artikel "Tropical glacier in Papua expected to disappear in three years", Jumat (25/8/2023).

Salju abadi itu diperkirakan akan punah dalam 3 tahun terakhir karena fenomena El Nino.

Peneliti iklim di LIPI, Donaldi Sukma Permana mengatakan, lapisan salju akan hilang pada 2026.

"Lapisan es mungkin akan lenyap sebelum tahun 2026, atau bahkan lebih cepat, dan El Nino dapat mempercepat proses pencairan tersebut," kata Donaldi.

Baca juga: Apa Dampak El Nino di Indonesia dan Kapan Musim Kemarau 2023 Berlangsung?

Pada Desember 2022, lapisan es itu telah menyusut hingga mencapai ketebalan 6 meter, dari 8 meter pada tahun sebelumnya dan 22 meter pada 2016.

Direktur Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa hilangnya lapisan es di puncak Jaya dikhawatirkan akan mengancam ekosistem di sekitar lapisan es.

"Ekosistem di sekitar lapisan es abadi menjadi rentan dan terancam. Perubahan iklim juga berdampak pada kehidupan masyarakat adat setempat yang telah lama menggantungkan hidupnya pada keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam di wilayah tersebut," kata dia.

Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global

4. South China Morning Post, dua lapisan salju abadi punah

Sementara itu, South China Morning Post PADA Rabu (23/8/2023) memberitakan bahwa dua lapisan es di Indonesia akan lenyap pada 2026. Atau, bahkan bisa lebih cepat.

Kedua lapisan es itu berada di Carstensz Pyramid setinggi 4.884 meter dan East Northwall Firn, setinggi 4.700 meter (15.420 kaki) di Pegunungan Jayawijaya, wilayah paling timur Papua.

Hal itu karena fenomena El nino yang menyebabkan kemarau panjang di Indonesia.

Selain mengancam lapisan es, El Nino juga berpotensi menyebabkan kebakaran hutan mengingat Indonesia adalah rumah bagi sepertiga hutan hujan di dunia.

Tidak banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyusutan lapisan es itu.

"Kami sekarang berada dalam posisi untuk mendokumentasikan kepunahan gletser," kata Peneliti iklim di LIPI, Donaldi Sukma Permana.

Baca juga: Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi