Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Sekeluarga Kompak Jadi Caleg, Pengamat: Jalur Jalan Tol

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo beserta istri dan kelima anaknya mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dikutip dari Kompas.com (19/8/2023), dalam Daftar Calon Sementara (DCS), semuanya diketahui mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Perindo.

Adapun Hary Tanoe tercatat maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) di dapil Banten III, dan istrinya, Liliana Tanoesoedibjo di dapil DKI Jakarta II.

Anak sulung Hary Tanoe, Angela Tanoesoedibjo menjadi bacaleg di dapil Jawa Timur I. Kemudian anak kedua, yakni Valencia Tanoesoedibjo merupakan bacaleg dapil DKI Jakarta III.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selanjutnya, anak ketiga Hary Tanoe bernama Jessica Tanoesoedibjo akan bertarung di dapil Nusa Tenggara Timur II dan anak keempatnya, Clarissa Tanoesoedibjo di dapil Jawa Barat I.

Putra kelima atau bungsu Hary Tanoe, Warren Tanoesoedibjo akan berlaga sebagai bacaleg di dapil Jawa Tengah I.

Baca juga: Alasan Jaksa Agung Minta Jajarannya Tunda Pemeriksaan Capres dan Caleg sampai Pemilu 2024 Usai

Lantas, bagaimana pandangan pengamat politik?

Penjelasan pengamat

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho ‘Dodi’ Ambardi mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang bisa dilakukan sebagai bagian dari hak individual.

“Tapi, kalau kita menempatkannya dalam tren yang lebih luas dan lebih panjang, tampaknya beberapa hal negatif menjadi terlihat,” ungkap Dodi kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Hal tersebut tidak lepas dari banyaknya politisi lain di tingkat nasional dan daerah yang melakukan hal serupa.

“Memfungsikan partai politik, DPR dan DPRD, dan jabatan-jabatan kepala daerah sebagai panggung keluarga,” ucapnya.

Lebih lanjut, hal tersebut juga sebagai cerminan bahwa pola rekrutmen politik di Indonesia terbagi dua yang disebut sebagai jalan tol dan jalan kampung.

“Jalur jalan tol melalui keluarga yang hampir tanpa seleksi dan jalan kampung yang rumit melalui proses seleksi panjang,” tuturnya.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Nomor Urut Partai Pemilu 2024 Termasuk Partai Lokal

Politik dinasti

Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut akan ada politik dinasti yang terjadi jika satu keluarga terpilih menjadi anggota dewan nantinya.

“Di mana satu keluarga besar masuk ke dalam parlemen, akan menghambat proses demokrasi yang terjadi dalam parlemen,” ungkap Cecep kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Sehingga menurutnya, hal itu memungkinkan kebijakan publik nantinya tidak terpresentasi dengan baik.

“Karena kemudian Hary Tanoe sebagai ketua umumnya, kemungkinan lebih besar keluarganya bisa menjadi anggota legislatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada," katanya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk mencermati caleg yang dipilih nantinya dalam Pemilu 2024.

“Melihat latar belakang, prestasi, dan visi mereka,” tuturnya.

Baca juga: Pemilu TikTok dan Kompleksitas Kampanye Digital pada Pemilu 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi