Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Panda Diberi Tontonan Film Porno agar Bisa Kawin?

Baca di App
Lihat Foto
X/@senjatanuklir
Tangkapan layar unggahan yang menginformasikan panda diberi tontonan bokep agar bisa melakukan mating atau perkawinan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menginformasikan panda diberi tontonan film porno agar bisa kawin, ramai di media sosial.

Informasi tersebut dibuat di media sosial X atau dulu bernama Twitter oleh akun ini, Jumat (25/8/2023) siang.

Tampak dalam unggahan, beberapa gambar panda tengah berada di dalam kandang dengan sebuah layar monitor atau televisi di depannya.

Layar tersebut terlihat sedang menayangkan proses mating atau perkawinan antara panda jantan dan betina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Karena biasa panda yg bukan dilepas di alam liar ga 'antusias' sama mating & banyak panda ga ngerti caranya, mereka dikasih nonton bokep panda," tulis pengunggah.

Hingga Senin (28/8/2023) pagi, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 283.000 tayangan, 1.400 suka, dan 1.100 quotes dari pengguna X.

Lantas, benarkah panda diberi tontonan porno agar bisa melakukan perkawinan?

Baca juga: Saat Panda Raksasa Lahirkan Anak Kembar Pertama di Korea Selatan... 


Panda secara alami tidak tertarik video porno

Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo menjelaskan, panda di penangkaran sejak lahir terpisah dari induk dan dirawat tersendiri oleh manusia.

Saat tumbuh dewasa, sebagian panda ada yang masih mendapat insting alami.

Namun, menurut Slamet, ada juga yang terlalu bergantung pada manusia sehingga kehilangan insting alami, termasuk soal proses perkawinan.

"Yang kehilangan insting alaminya ini yang perlu diajari cara kawinnya," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Slamet menambahkan, proses pembelajaran perkawinan pada panda dimulai dengan mengenalkan serta mencampur individu jantan dan betina dalam satu kandang.

Meski menayangkan video porno panda adalah salah satu trik, menurutnya cara ini tidak terlalu menarik hewan asli China itu.

"Video hanya salah satu trik. Secara alami, kebanyakan panda tidak tertarik menonton video karena flat, bukan bentuk empat dimensi," lanjut Slamet.

Oleh karena itu, biasanya, manusia akan melakukan monitoring atau pemantauan sampai dua panda dalam kandang kawin secara alami.

Baca juga: Sejarah dan Alasan China Kerap Pinjamkan Panda ke Negara Lain, Disebut Jadi Pion Diplomatik

Pernah dicoba di Thailand tetapi gagal

Terpisah, dokter hewan di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Yeremia Yobelanno Sitompul mengatakan, metode memperlihatkan film porno agar panda dapat kawin sempat diteliti di China.

Diklaim berhasil membuat panda terangsang dan melakukan perkawinan, metode serupa akhirnya diuji coba di Chiang Mai Zoo, Thailand.

"Sehingga dicoba di Thailand juga, tapi tidak berhasil," ujar Yeremia kepada Kompas.com, Minggu.

Beberapa jenis hewan lain pun sempat diberi metode serupa, tetapi efektivitasnya belum bisa dibuktikan secara umum.

Menurut Yeremia, efektif tidaknya cara ini kemungkinan didasari oleh banyak faktor. Salah satunya, hewan umumnya lebih terstimulus bau khas lawan jenis yang sedang birahi, bukan visual seperti manusia.

"Beberapa hewan sendiri kekuatan matanya tidak sebagus kita manusia ya, apalagi memahami gambar yang muncul di televisi atau gadget," ungkap Yeremia.

Sementara itu, di Thailand, panda pada akhirnya berhasil beranak, tetapi dengan cara inseminasi buatan, bukan kawin alami.

"Karena ada banyak faktor keberhasilan panda bunting dan melahirkan. Dari kesehatan tiap panda, skill keduanya, suasana yang nyaman untuk kawin alami, dan lain-lain," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi