Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Salah Seputar Tulang dan Sendi

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi tulang manuia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Banyak mitos soal kesehatan tulang dan sendi yang beredar di masyarakat dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya adalah, terus-menerus membawa tas berat akan membuat punggung bengkok.

Padahal, mitos itu ternyata salah menurut medis. Karena penyebab tulang belakang bengkok terjadi karena beberapa faktor, salah satunya genetika.

Mitos-mitos salah soal tulang dan sendi ini sempat diulas oleh dokter spesialis ortopedi RS Awal Bros Panam Pekanbaru, Asa Ibrahim Zainal Asikin via akun Twitternya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Kanker Tulang Disebabkan oleh Benturan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com sudah mendapatkan izin untuk mengulas unggahannya sebagai bahan pemberitaan. 

Lantas, mitos salah apa saja yang terkait dengan tulang dan sendi? 

1. Mitos: sendi keseleo bisa sembuh dengan diurut

Asa menuturkan, mengurut sendi yang cedera justru akan memperparah kondisi tersebut.

“Pada kasus cedera sendi akibat benturan/puntiran saat olahraga, misalnya pada ankle, kemungkinan paling ringan yang terjadi adalah regangan atau yang parah sampai robekan ligamen,” tuturnya.

“Begitu diurut dan ditarik-tarik akan semakin memperparah sendi yang cedera dengan perdarahan. Urut atau pijat akan menambah penekanan atau trauma yang memperparah cedera sendi,” imbuhnya.

Menurutnya, keseleo ringan bisa sembuh dengan sendirinya selama dua hari. Meski begitu, ada cara yang disingkat sebagai PRICE untuk mempercepat penyembuhan.

Berikut rincian cara PRICE:

  1. Protection: Lindungi terlebih dahulu bagian yang cedera. Jika sedang beraktivitas, sebaiknya berhenti dahulu.
  2. Rest: Diistirahatkan, hindari dipijakkan/atau ditekan, bahkan diurut
  3. Ice: Kompres es segera. Lebih cepat dilakukan, lebih baik dalam penyembuhan
  4. Compression: Perban secukupnya, namun jangan terlalu longgar dan ketat
  5. Elevation: Meninggikan posisi kaki di atas posisi jantung. Jika tidur, sebaiknya kaki diberi ganjalan.

“Tindakan kompresi, es, dan meninggikan kaki berfungsi untuk mengurangi perdarahan yang terjadi di pergelangan kaki,” ungkapnya.

“Semakin banyak perdarahan, semakin parah cedera, dan akan semakin lama sembuhnya,” lanjutnya.

Baca juga: Bagaimana Tulang yang Patah Bisa Tersambung Kembali? Ini Prosesnya

2. Mitos: menekuk sendi sampai menghasilkan suara akan picu penyakit

Dokter spesialis ortopedi itu mengatakan, adanya anggapan sendi yang ditekuk untuk hasilkan suara atau bunyi dapat menyebabkan penyakit, adalah mitos.

“Pada sendi terdapat cairan yang berfungsi memberikan nutrisi dan melumasi sendi, serta gelembung udara,” kata Asa.

Sehingga saat seseorang menggerakan sendi pada posisi tertentu kemudian mengeluarkan suara, itu hanya dikarenakan gelembung udara yang pecah.

“Jadi meregangkan sendi dan membuat suara pada sendi adalah hal biasa, tidak mempercepat kerusakan sendi/pengapuran,” tuturnya.

Menurutnya, hal yang bisa mempercepat kerusakan sendi adalah dengan membebankan sendi secara berlebihan dalam jangka waktu lama.

“Tapi, kalau suara kretek-kretek terus menerus saat sendi digerakkan bisa mengindikasikan suatu kondisi pengapuran sendi/penyakit pada tendon/otot (snapping),” ucapnya.

“Apalagi bila dibarengi rasa nyeri. Pada kondisi ini sebaiknya diperiksa untuk evaluasi apakah ada penyakit tertentu,” tambahnya.

Baca juga: Bahaya Prank Tarik Kursi yang Bisa Bikin Tulang Ekor Patah dan Lumpuh

3. Mitos: sering masturbasi sebabkan lutut kopong

Asa menerangkan, anggapan bahwa sering masturbasi bisa membuat lutut atau dengkul menjadi kopong atau kosong adalah mitos.

“Mau masturbasi sesering apapun tidak akan membuat lutut kenapa-kenapa. Tidak akan ada perubahan struktur lutut, cairan sendi gak akan habis, isinya gak akan jadi udara apalagi kopong,” terangnya.

4. Mitos: membawa tas berat sebabkan tulang belakang bengkok

Membawa tas yang berat bisa menyebabkan tulang belakang bengkok juga merupakan mitos yang salah.

“Penyebab tulang belakang bengkok itu multifaktorial (keturunan, hormonal, genetik, dan sebagainya),” jelasnya.

Baca juga: Alami Nyeri Lutut Saat Bangun Tidur? Kenali Penyebabnya

5. Mitos: sering sakit pada sendi menandakan asam urat yang tinggi

Jika hanya bergejala sakit pada sendi, itu bukanlah sebagai tanda bahwa asam urat sedang tinggi. Sehingga, perlu diperhatikan gejala lainnya.

“Biasanya asam urat tinggi mengendap di dalam sendi (paling sering sendi jari kaki) dengan gejala sendi bengkak, merah, dan sangat nyeri saat aktivitas maupun istirahat,” ungkapnya.

“Jadi, kalau lutut/orangtua Anda sakit, tapi tidak bengkak, merah, membaik dengan istirahat kalau aktivitas berat baru sakit, kemungkinan besar bukan suatu kasus asam urat pada sendi,” tambahnya.

Baca juga: Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi