Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Luis Rubiales, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol yang Cium Bibir Pemain Wanita

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GABRIEL BOUYS
(FILES) Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales menghadiri konferensi pers pada 27 November 2019 di Madrid selama presentasi resmi pelatih Spanyol.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales resmi diskors oleh Federasi Sepak Bola Internasional FIFA selama 90 hari.

Hukuman tersebut merupakan imbas dari tindakannya yang secara sengaja mencium salah seorang pemain Piala Dunia Wanita Jenni Hermoso di bibirnya, setelah final di Sydney pada 20 Agustus 2023.

Tindakan Rubiales tersebut memicu kemarahan di seluruh dunia. Selain itu, pada Senin (28/8/2023), para presiden regional RFEF meminta Luis Rubiales mundur dari kursi presiden.

"Setelah kejadian baru-baru ini dan perilaku yang tidak dapat diterima yang telah merusak citra sepak bola Spanyol secara serius, para presiden regional meminta agar Luis Rubiales segera mengundurkan diri sebagai presiden RFEF," kata RFEF dikutip dari Sky News.

Lantas, siapa itu Luis Rubiales dan bagaimana profilnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sepak Terjang Luis Suarez, Legenda Sepak Bola Spanyol Peraih Ballon dOr


Profil Luis Rubiales

Luis Rubiales lahir di Kepulauan Canary, Spanyol pada 1977. Ia kemudian dibesarkan di provinsi selatan Granada dan saat ini dirinya berusia 46 tahun.

Dalam kariernya di dunia sepak bola, Rubiales menepati posisi sebagai bek. 

Ia pernah bermain sebagai bek di liga divisi dua Spanyol untuk klub-klub seperti Mallorca B, Lleida, Xerez dan Levante pada tahun 2000-an.

Selama berada di Levante, Rubiales dipromosikan ke La Liga dengan membuat 53 penampilan di antara tahun 2004 dan 2008.

Saat berada di klub tersebut, Rubiales juga mengalami kontroversi kecil pertama dalam karirnya. Ia menyebabkan rekan-rekannya melakukan pemogokan karena gaji yang belum dibayar.

Pada 2009, Rubiales kemudian bermain satu musim untuk Alicante di divisi kedua sebelum pindah ke klub Skotlandia Hamilton Academical.

Bek sayap, yang saat itu berusia 32 tahun memainkan tiga pertandingan Liga Utama Skotlandia dan satu pertandingan Piala Liga untuk Accies pada Agustus 2009.

Akan tetapi, ia mengalami kekalahan di semua pertandingan tersebut dan meninggalkan klub hanya dua minggu setelah penandatanganan kontrak.

Ia mengatakan bahwa alasan ia meninggalkan klub karena keluarga, namun alasan sebenarnya adalah karena saat itu ia ingin pensiun.

Baca juga: Bus Suporter Tim Sepak Bola Brasil Alami Kecelakaan, 7 Tewas dan Puluhan Terluka

Jadi presiden AFE

Selanjutnya, pada Maret 2010, Luis Rubiales menjadi presiden persatuan Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE).

Saat menjabat sebagai presiden AFE, Rubiales relatif bebas dari skandal. Rubiales menjadi presiden asosiasi pemain sepak bola tersebut hingga November 2017, menurut laporan BBC.

Ketika ia menjabat sebagai ketua federasi sepak bola, dia sudah menjadi dewan direksi di sana selama enam tahun.

Federasi tersebut menjalankan tim sepak bola nasional putra dan putri Spanyol serta liga semi-profesional dan amatirnya. Ini juga mengatur wasit untuk La Liga.

Beberapa minggu setelah menjabat, ia membuat keputusan besar, yaitu dengan memecat Julen Lopetegui, pelatih timnas Spanyol putra hanya dua hari sebelum pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2018 di Rusia.

Lopetegui telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Real Madrid setelah turnamen tersebut, dan Rubiales menuduhnya tidak loyal kepada tim nasionalnya.

Dengan pengganti yang ditunjuk secara tergesa-gesa, Spanyol gagal melampaui babak 16 besar. Tahun berikutnya, Rubiales menjadi wakil presiden UEFA.

Pada tahun yang sama ia kembali menjadi berita utama karena memperluas Piala Super Spanyol dari dua tim pemenang La Liga dan Copa del Rey menjadi empat, termasuk juga runner up.

Dia juga memindahkan kompetisi ke Arab Saudi dengan biaya 40 juta dollar AS (Rp 609 miliar) setahun. Meskipun langkah ini menguntungkan, namun ini menuai kritik luas karena buruknya catatan hak asasi manusia dan perempuan di negara tersebut.

Baca juga: Rekor Skor Terbesar dalam Laga Sepak Bola, Lahir karena 149 Gol Bunuh Diri

 

Luis Rubiales tegaskan tidak akan mundur dari jabatannya

Sementara itu, awal mula tindakan kontroversial yang dilakukan Luis Rubiales itu terjadi setelah para pemain tim nasional putri Spanyol menaiki podium juara usai mengalahkan Inggris 1-0 dalam laga yang digelar di Olympic Stadium, Sydney, pada Minggu (20/8/2023).

Saat Jenni Hermoso naik ke podium, Rubiales memeluknya dan memegangi kepala Hermoso serta mencium bibir pemain Pachuca Femenil tersebut.

Setelah kejadian itu, Rubiales menyampaikan permintaan maaf.

"Saya pasti melakukan kesalahan. Saya harus menerimanya. Pada saat emosi seperti itu, tanpa niat buruk atau iktikad buruk, apa yang terjadi, terjadi dengan cara yang sangat spontan. (Tidak ada) iktikad buruk dari kedua belah pihak," kata Rubiales dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Meski begitu, Rubiales menolak mundur meski ada desakan dari berbagai pihak yang memintanya meninggalkan kursi Presiden RFEF.

Rubiales menolak untuk mengundurkan diri dengan mengatakan bahwa ciuman itu dilakukan "bersama dan dengan persetujuan."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi