Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Mengaku Terganggu Psikisnya akibat Kecanduan Game, Psikolog: Termasuk "Mental Disorder"

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar soal twit warganet yang menyebut bahwa kecanduan bermain game dapat berpengaruh pada psikis seseorang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Warganet mengaku terganggu psikisnya akibat kecanduan bermain game online.

Keluhan tersebut diungkapkan oleh seorang warganet Twitter di akun ini pada Jumat (11/8/2023).

"Curhat gua sakit 3 hari gara gara suatu malem begadang main cocoki (ga menang menang), sekarang jangankan mainin, denger musiknya aja langsung pusing. emang game sakit nyerang psikis," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (29/8/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 912.000 kali dan mendapatkan lebih dari 1.170 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah kecanduan bermain game online bisa memengaruhi psikis seseorang?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Beberapa Aplikasi Game dan Media Sosial yang Sebaiknya Dipantau Orangtua


Efek kecanduan game online

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo membenarkan bahwa kecanduan (adiksi) bermain game dapat memengaruhi psikis seseorang.

"Bermain game online dalam durasi waktu yang lama memiliki banyak sekali dampak yang bisa terjadi. Dampaknya jelas sekali bisa memengaruhi banyak hal, termasuk psikis," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Hal tersebut terjadi lantaran ketika seseorang bermain game dalam durasi waktu yang lama,  ada efek cahaya dari ponsel yang masuk ke mata.

Kemudian cahaya tersebut akan diproses oleh otak dan dipantulkan kembali dengan gerak yang sangat cepat (gerakan dari game). 

Menurutnya, kecanduan bermain game efeknya akan sama ketika seseorang melakukan sesuatu yang membuatnya senang yang akhirnya memicu otak untuk selalu bersiap. 

Sehingga dalam hal ini, adiksi terhadap game online bisa memicu perubahan struktur dan fungsi kerja otak.

"Jadi psikis kena, tapi secara fisik juga bisa kena," ungkap Ratna.

Gangguan pada bagian otak itu akan mengakibatkan seseorang yang mengalami suatu ketergantungan atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan atau fungsi otaknya, seperti:

Baca juga: Game Roleplay Ramai Dimainkan, Ini Dampaknya Menurut Psikolog

Bisa memengaruhi kehidupan sosialnya

Lebih lanjut, seseorang yang kecanduan terhadap game dan memainkannya setiap hari juga bisa berisiko memiliki kemampuan interaksi sosial yang buruk.

"Orang akan menjadi emosional, cepat marah, tidak bisa mengontrol emosi, kurang fokus, individualistik, dan nantinya akan kesulitan bekerja bersama dalam kelompok," jelasnya.

Selain memengaruhi psikis, kecanduan bermain game online juga bisa berdampak pada kesehatan fisik, di antaranya:

  • Waktu tidur terganggu hingga mudah sakit
  • Mata merah dan sakit
  • Tangan dan badan pegal karena jarang bergerak.

Selain itu, Ratna menyampaikan bahwa orang yang mengalami kecanduan bermain game bahkan dimasukkan oleh World Health Organization (WHO) ke dalam satu gangguan kesehatan mental yang disebut mental disorder.

Mental disorder didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada pola pikir dan emosi seseorang yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama karena gangguan yang terjadi di otak.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, WHO menyebut bahwa kecanduan game merupakan disorders due to addictive behavior atau gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan.

Seseorang dikatakan online/video gaming disorder bila memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, sebagai berikut:

  • Ada ganguan kontrol untuk melakukan permainan tersebut (tidak dapat mengendalikan diri)
  • Lebih memprioritaskan memainkan permainan tersebut dibandingkan dengan aktivitas yang seharusnya lebih diutamakan
  • Intensitasnya semakin meningkat dan berkelanjutan meskipun ada konsekuensi atau dampak negatif yang dirasakan
  • Perilaku berpola tersebut menyebabkan gangguan yang bermakna pada fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan dan area penting lainnya
  • Pola tersebut sudah belangsung selama 12 bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi