Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penggerebekan 88 WNA China di Batam Terkait "Scamming"

Baca di App
Lihat Foto
Freepik / ikahilal
Ilustrasi investasi
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebanyak 88 orang Warga Negara Asing (WNA) asal China ditangkap Polda Kepulauan Riau (Kepri) dan Interpol di Kara Industri Park, Sukajadi, Batam Kota, Kepri.

Penangkapan terhadap puluhan WNA China tersebut dilakukan pada Selasa (29/8/2023).

Para WNA tersebut digerebek di gudang Blok 1 C Nomor 8 Gudang Kara Industri Park karena terkait kasus scammming atau investasi bodong yang dikelola para pelaku melalui sebuah website.

Berikut ini fakta penangkapan puluhan WNA China tersebut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Polisi menggunakan 3 bus untuk mengangkut pelaku

Penggerebekan dilakukan kepolisian pada pukul 15.00 WIB hingga 19.30 WIB.

Polisi kemudian membawa para pelaku ke Polda Kepri menggunakan tiga bus.

Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri Kombel Nasriadi mengatakan, pemeriksaan masih dilakukan terhadap para pelaku.

"Masih kami lakukan pendataan yang dilakukan personil Polda Kepri dan Interpol dari Hubinter Mabes Polri dan polisi asal China," kata Nasriadi dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Dikutip dari TribunNews, 88 orang yang ditangkap tersebut 83 di antaranya merupakan laki-laki, sedangkan 5 orang lainnya adalah perempuan.

Baca juga: Ditjen Imigrasi Lakukan Tindakan terhadap 630 WNA di Indonesia, Apa Alasannya?

2. Penggerebekan melibatkan ratusan polisi

Penggerebekan yang dilakukan terhadap 88 WNA China tersebut melibatkan ratusan polisi dari Satuan Sabhara Polda Kepri.

Para polisi tersebut tiba di lokasi penggrebekan sekitar pukul 15.30 WIB.

Proses penangkapan tersebut juga melibatkan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) yang membawahi Interpol di Mabes Polri.

Pelibatan Divhubinter tersebut dilakukan karena para pelaku merupakan warga negara asing.

3. Menipu pengusaha di China

Selain scamming, para pelaku diketahui juga melakukan penipuan dan pemerasan kepada warga di negara asal mereka.

"Jadi korbannya ini juga merupakan warga negaranya sendiri, dan rata-rata korbannya ini para pengusaha yang ada di China," beber Nasriadi.

Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, modus penipuan yang dilakukan, yakni dengan mengirim video scamming kepada korban dan melakukan pemerasan melalui jaringan komunikasi daring.

Menurutnya, dari penelidikan awal kepolisian, korban masih berasal dari China. Namun, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban.

Baca juga: Ramai soal WNA China Disebut Dibuatkan KTP untuk Pemilu 2024, Ini Kata Kemendagri

4. Tempat yang digerebek dulunya adalah pabrik plastik

Seorang warga bernama Taslim mengatakan, tempat yang digerebek polisi awalnya merupakan sebuah pabrik plastik bernama PT Tan.

"Itu dulu ada namanya PT Tan, di dalam itu pabrik plastik. Tapi, dua bulan terakhir katanya dibeli orang China," ungkap Taslim.

Setelah dibeli, pabrik langsung direnovasi. Tembok bangunan yang semula pendek dibuat menjadi lebih tinggi dan di atas pagar dipasang kawat berduri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi