Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Urun Rembuk Pembangunan IKN Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kementerian PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mulai membangun Jalan Lingkar Sepaku sebagai akses utama menuju IKN Nusantara.
Editor: Sandro Gatra

SEBAGAI seorang warga Indonesia taat hukum, saya sepenuhnya mendukung pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang telah diundang-undangkan untuk segera diwujudkan menjadi kenyataan sebagai primadona program pembangunan nasional.

Sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saya taat sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, maka serta merta secara akhlak terikat pada agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati para negara anggota PBB termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI, tanpa merusak alam dan tanpa menyengsarakan manusia.

Maka saya urun rembuk pembangunan IKN Nusantara agar pembangunan IKN Nusantara jangan sampai menggusur masyarakat adat.

Fakta membuktikan bahwa masyarakat adat yang sudah bermukim di bumi Nusantara jauh sebelum Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya oleh Bung Karno dan Bung Hatta, 17 Agustus 1945.

Masyarakat adat adalah pemilik yang sah atas tanah yang mereka huni secara turun-menurun sebagai warisan kakek-nenek moyang mereka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggusur masyarakat adat bukan hanya melanggar agenda pembangunan berkelanjutan, namun juga mengingkari sukma adi luhur Hak Asasi Manusia sekaligus sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Makin positif dan konstruktif apabila pembangunan IKN Nusantara secara langsung melibatkan para masyarakat adat setempat demi menghadirkan rasa ikut memiliki IKN Nusantara pada lubuk sanubari masyarakat adat.

Tenaga kerja masyarakat adat untuk membangun IKN Nusantara di Kalimantan harus lebih diutamakan ketimbang tenaga kerja yang didatangkan dari pulau Jawa apalagi yang diimpor dari negeri asing.

Pembangunan IKN Nusantara hukumnya wajib dipimpin, dirancang dan dilakukan oleh putra-putri terbaik Indonesia.

Jangan sampai kepentingan tenaga kerja Indonesia dikorbankan atas nama investasi modal asing yang sudah barang tentu mengutamakan tenaga kerja bangsa mereka sendiri untuk membangun Ibu Kota Negara Indonesia.

Pada hakikatnya jangan sampai semangat nasionalisme terlalaikan. Pembangunan IKN Nusantara sama sekali bukan merupakan tujuan, namun justru alat untuk mencapai tujuan lebih mulia ketimbang pembangunan IKN Nusantara sebagai cita-cita terluhur bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang hidup sejahtera bersama di negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi