Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Daging Kelapa, Berpotensi Naikkan Berat Badan dan Kolesterol

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/TIJANA DRNDARSKI
Ilustrasi efek samping daging kelapa, buah kelapa.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Daging kelapa, bagian putih di dalam buah tanaman Cocos nucifera, merupakan salah satu bahan pangan populer di Indonesia.

Bagian kelapa ini kerap diolah menjadi minyak dan santan untuk berbagai masakan khas Nusantara.

Bersama air kelapa, daging buahnya juga sering dikonsumsi sebagai minuman yang menyegarkan tubuh, terutama saat cuaca panas.

Bukan hanya rasa manis dan nikmat, daging buah kelapa, baik segar maupun kering mengandung sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Healthline, 80 gram daging kelapa segar mengandung 3 gram protein, 7 gram serat, serta 10 gram karbohidrat.

Daging kelapa kaya akan mangan, bahkan dapat memenuhi hingga 60 persen dari nilai harian kebutuhan mineral ini.

Kehadiran nutrisi ini membantu mendukung fungsi enzim, menangkal radikal bebas, meningkatkan metabolisme, serta memperkuat tulang.

Bahan pangan nabati ini pun mengandung berbagai mineral penting lain untuk tubuh, termasuk selenium, tembaga, fosfor, kalium, dan zat besi.

Lantas, adakah efek samping daging kelapa bagi kesehatan?

Baca juga: Di Balik Manfaatnya, Ini 7 Efek Samping Air Kelapa Muda jika Dikonsumsi Berlebihan


Efek samping daging buah kelapa

Daging buah kelapa umumnya aman dan bermanfaat jika dimakan dalam jumlah moderat atau tidak berlebihan.

Pasalnya, daging buah ini tinggi lemak dan kalori, masing-masing mencapai 27 gram lemak dan 283 kalori per 80 gramnya.

Kelapa juga merupakan buah yang unik karena sekitar 89 persen lemak dalam dagingnya adalah lemak jenuh.

Sebagian besar lemak ini termasuk trigliserida rantai menengah (medium chain triglyceride/MCT), yang diserap utuh di usus kecil dan digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.

Berikut sederet efek samping daging buah kelapa, dihimpun dari berbagai sumber:

1. Risiko penyakit jantung

Berkat kandungan lemaknya, mengonsumsi banyak daging buah kelapa berarti memakan banyak lemak, seperti menurut Medical News Today.

Sebuah penelitian pada 2018 menyarankan, konsumsi kelapa tidak boleh melebihi asupan lemak jenuh harian yang direkomendasikan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

Rekomendasi asupan harian tersebut, yaitu kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian seseorang.

Sebab, penelitian dari Harvard University pada 2016 mencatat, asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun, mengingat kelapa juga memiliki efek positif pada jantung, masih butuh lebih banyak penelitian untuk mengkaji hubungan daging buah ini dan kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Baca juga: 6 Efek Samping Pisang jika Dikonsumsi Terlalu Banyak, Apa Saja?

2. Berat badan bertambah

Kebanyakan orang menganggap kelapa, termasuk daging dan airnya, sebagai makanan nabati yang sehat.

Meski benar, mengonsumsi daging buah tropis ini tanpa disadari turut berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

Kenaikan berat badan disebabkan kandungan kalori dan lemaknya yang cukup tinggi. Selain itu, daging kelapa juga mengandung banyak gula, sekitar 5 gram per 80 gramnya.

Kendati demikian, efek samping daging kelapa dapat dicegah dengan membatasi jumlah asupan dan melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Baca juga: 4 Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

3. Kolesterol naik

Daging kelapa mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol pada darah.

Dilansir dari laman Eat This, kondisi ini terutama berpengaruh terhadap kelompok orang yang secara genetik "sensitif" akan lemak jenuh.

Naiknya kolesterol akibat lemak jenuh pun lama-kelamaan akan meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

4. Alergi

Seperti bahan makanan lain, daging kelapa juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang.

Alergi makanan adalah suatu reaksi saat sistem kekebalan tubuh salah merespons bahan pangan sebagai ancaman.

Orang yang memiliki alergi biasanya akan mengeluarkan beberapa tanda saat mengonsumsi buah ini, seperti ruam dan gatal.

Bahkan, pada kasus yang parah, alergi makanan berpotensi menyebabkan anafilaksis yang dapat berujung pada kematian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi