Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Danau Toba, Legenda Ikan Mas dan Letusan Dahsyat yang Hampir Musnahkan Manusia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MOHD SHUKRI DAUD
Sejarah Danau Toba di Sumatera Utara.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gambar panorama Danau Toba menghiasi tampilan Google Doodle Indonesia pada hari ini, Kamis (31/8/2023).

Dilengkapi keterangan "Celebrating Lake Toba" atau "Merayakan Danau Toba", mesin pencarian Google turut memperingati penetapan situs ini sebagai UNESCO Global Geopark pada 31 Agustus 2020.

Danau Toba merupakan danau alami terbesar di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatra Utara.

Baca juga: Viral, Video Red Devil Invasi Perairan Danau Toba, Ikan Apa Itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Kompas.com (18/3/2023), danau ini memiliki panjang kurang lebih 100 kilometer, lebar mencapai 30 kilometer, dan kedalaman hingga 508 meter.

Sebagai salah satu tempat wisata dengan pemandangan menakjubkan, legenda dan penjelasan ilmiah pun tak lepas dari asal-usul Danau Toba.

Dari segi legenda, cerita ikan mas dan kemarahan seorang petani marak berkembang di kalangan masyarakat setempat.

Sementara itu, dari sisi ilmiah, sejarah Danau Toba bermula dari letusan dahsyat puluhan ribu tahun lalu yang hampir memusnahkan manusia.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Bertema Merayakan Danau Toba, Ada Apa?


Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Sejarah Danau Toba, letusan dahsyat 74.000 tahun lalu

Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk akibat erupsi besar gunung berapi di kawasan tersebut.

Kaldera adalah kawah yang sangat luas, terbentuk karena ledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung berapi.

Merujuk Seri Negeri Cincin Api: Toba Mengubah Dunia (2019) seperti dikutip Kompas.com (5/8/2021), letusan supervolcano Toba terjadi 74.000 tahun lalu.

Letusan dahsyat itu menciptakan kaldera besar yang seiring waktu terisi air dan kini dikenal sebagai Danau Toba.

Baca juga: Video Viral Disebut Dua Puting Beliung di Atas Permukaan Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG

Erupsi yang membentuk Danau Toba sendiri menjadi salah satu letusan gunung berapi paling besar dalam sejarah Bumi.

Tak tanggung-tanggung, gunung berapi di Pulau Sumatera itu memuntahkan sekitar 2.800 kilometer kubik abu.

Muntahan material serta abu dalam jumlah besar membuat atmosfer Bumi tertutup dan udara mendingin hingga enam tahun lamanya.

Bahkan, erupsi supervolcano Toba juga menyebabkan gelombang tsunami besar di berbagai belahan dunia.

Dahsyatnya erupsi puluhan ribu tahun lalu itu bukan hanya memicu guncangan hebat, tetapi juga hampir memusnahkan umat manusia.

Diperkirakan, hanya 5.000 sampai 10.000 manusia yang mampu bertahan dari erupsi gunung berapi yang melahirkan kaldera besar tersebut.

Baca juga: Dari Toba hingga Matano, Berikut 5 Danau Terbesar di Indonesia

Legenda Danau Toba, kisah Toba dan ikan mas

Sementara itu, dari sisi legenda, kisah terbentuknya Danau Toba tidak dapat dipisahkan dari cerita pemuda bernama Toba dan seekor ikan mas.

Dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sejarah Danau Toba berasal dari seorang pemuda yatim piatu bernama Toba.

Sehari-hari, Toba bekerja sebagai petani dan sering mencari ikan di sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Hingga pada suatu hari, saat tengah memancing, Toba berhasil menangkap seekor ikan mas berukuran besar.

Namun, karena sisik terlihat berkilauan dan cantik, dia memutuskan untuk membawa ikan tersebut pulang dan memeliharanya.

Baca juga: 5 Danau Paling Misterius dan Mengerikan di Dunia

Ternyata, kekaguman Toba terhadap sisik ikan berwarna emas ini tidak berhenti sampai di sana. Ikan mas itu justru menjelma menjadi sosok perempuan berparas cantik.

Toba pun jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahinya, meski sang perempuan memberikan persyaratan, yakni berjanji merahasiakan asal-usulnya dari siapa pun.

Toba menyetujui, dan keduanya menjalin hubungan rumah tangga yang harmonis hingga dikaruniai seorang anak bernama Samosir.

Tahun pun berganti, Samosir yang telah beranjak besar diminta ibunya untuk mengantarkan makanan pada Toba yang tengah bekerja di ladang.

Namun, Samosir tak kunjung datang, hingga membuat sang ayah yang sudah menunggu kelaparan memutuskan pulang ke rumah.

Baca juga: Kaldera Toba Ditetapkan Jadi UNESCO Global Geopark

Sesampainya di rumah, Samosir mengaku rantang makanan terjatuh saat hendak diantar ke ladang.

Toba yang kesal lantaran tak mendapat makanan pun kelepasan mengungkap identitas istri dan anaknya.

"Kau memang anak tidak berguna, dasar kau anak ikan!" teriaknya kepada Samosir.

Sontak, langit pun menggelap dan menurunkan hujan sangat deras. Toba tersadar telah melanggar sumpah, sementara istrinya meminta anaknya untuk berlari ke tempat tinggi.

Sekejap sang istri menghilang, dan bekas pijakannya mengeluarkan semburan air sangat deras hingga mengubah desa tempat tinggal petani dan sekitarnya menjadi danau.

Sedangkan, tempat anaknya melarikan diri menjadi satu-satunya lokasi yang tidak terjamah banjir. Lokasi ini dikenal sebagai pulau di tengah Danau Toba bernama Pulau Samosir.

Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi