Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tradisi Panen Unik yang Ada di Dunia, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/TommyIX
Ilustrasi tradisi panen padi.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Musim panen jatuh pada waktu yang berbeda-beda dalam setahun tergantung pada wilayah, iklim, dan hasil panen.

Setiap masyarakat di berbagai belahan dunia selalu memiliki tradisi untuk menyambut atau merayakan musim panennya.

Beberapa di antaranya adalah festival yang dilakukan untuk menandai dimulainya musim dan panen pertama.

Sedangkan beberapa tradisi panen di wilayah lainnya dilakukan sebagai bentuk syukur atas berkah panen yang melimpah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Resep Kopi Unik di Berbagai Negara, Ada Es Kopi Alpukat Indonesia


Berikut ini adalah beberapa perayaan panen unik yang ada di dunia:

1. Festival Pongal

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Festival Pongal merupakan perayaan masa panen padi yang berlangsung selama empat hari.

Tradisi ini diadakan setelah titik balik matahari musim dingin, dan merupakan bentuk merayakan kembalinya hari-hari panjang sinar matahari yang memberi kehidupan.

Ini mirip dengan festival lain yang diadakan di Asia Selatan dan Tenggara, tetapi Pongal umumnya dirayakan terutama oleh orang-orang berbahasa Tamil.

Baca juga: 5 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia, Apa Saja?

2. Festival Sukkoth, Israel

Sukkoth atau “Pesta Pondok,” adalah festival yang diadakan pada hari ke-15 Tishri dalam kalender lunisolar Yahudi.

Festival yang berlangsung selama delapan hari ini diadakan tak lama setelah perayaan Tahun Baru, bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil panen.

Pondok atau gubuk khusus, dibangun untuk mengenang periode Eksodus, yang diceritakan dalam Kitab Ibrani, ketika orang Israel tinggal di gubuk padang gurun sebelum memasuki Tanah Perjanjian.

Baca juga: Tradisi Unik Pernikahan Suku Urhobo di Nigeria, Pengantin Wanita Dipangku Pengantin Pria

3. Festival Yam, Ghana

Masyarakat Ewe di Ghana melakukan tradisi ini untuk merayakan berakhirnya musim hujan dan munculnya ubi, tanaman pokok untuk pertama kalinya.

Durasi dan hari pasti perayaannya berbeda-beda menurut tempat, dan festival ini diadakan dengan harapan dapat menghindari kelaparan di tahun mendatang.

Dalam pelaksanaannya, ada kegiatan besar seperti tarian dan parade. Festival serupa juga diadakan di Papua Nugini dan Nigeria.

Baca juga: 10 Makanan Unik Idul Fitri dari Berbagai Negara

4. Perayaan Vendimia, Argentina

Dikutip dari laman National Geographic, pada hari Minggu terakhir bulan Februari, Uskup Agung Mendoza memerciki buah anggur pertama musim ini dengan air suci.

Kemudian mempersembahkan anggur baru kepada Tuhan, memulai satu bulan perayaan di wilayah Mendoza, Argentina.

Kerumunan orang berbaris di jalan untuk menyaksikan parade ratu kecantikan yang bersaing di atas kendaraan hias mereka.

Baca juga: Dikejar Banteng hingga Adu Jotos, Berikut 5 Festival Paling Berbahaya di Dunia

5. Panen Padi, Indonesia

Dewi Sri sebagai dewi padi, dihormati oleh masyarakat yang ada di Bali, di mana padi adalah tanaman pokoknya.

Selama masa panen, desa-desa dihiasi dengan bendera dan kuil bambu sederhana yang didedikasikan untuk sang dewi, di sudut paling suci dari sawah.

Boneka kecil dari batang padi yang melambangkan Dewi Sri ditempatkan di lumbung sebagai persembahan.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga Paling Aneh di Dunia, Ada Lomba Menggendong Istri

6. Pameran Buah Chanthaburi, Thailand

Di daerah Chanthaburi, Thailand, terkenal dengan banyaknya buah-buahan asli yang jenisnya beraneka ragam.

Selama panen musim panas, Pameran Buah tahunan menyuguhkan buah durian, rambutan, kelengkeng, dan manggis yang eksotis.

Ada kompetisi hasil bumi dan pameran seni, serta parade hari pembukaan menampilkan kendaraan hias yang terbuat dari ribuan buah-buahan dan sayuran tropis.

Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro Masyarakat Jawa, Ada Kirab dan Manten Lurah

7. Olivagando, Italia

Di Italia, festival Olivagando dilaksanakan selama dua hari pada bulan November merayakan hari raya St. Clement dan panen zaitun setempat.

Saat acara ini berlangsung, akan menyatukan semua orang yang terlibat dalam produksi minyak zaitun.

Seorang pendeta kemudian memberkati minyak baru dalam Misa khusus, dan kota ini mengadakan makan malam mewah abad pertengahan di kastil yang dibangun abad ke-12.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi