Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hacker" Serang Dua Teleskop Tercanggih di Dunia, Apa Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/DADO RUVIC via VOA INDONESIA
Ilustrasi hacker atau peretas.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Hacker atau peretas menyerang dua teleskop tercanggih di dunia.

National Science Foundation's National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory atau NOIRLab milik National Science Foundation melaporkan, serangan tertuju pada teleskop Gemini Utara di Hawaii, Amerika Serikat dan teleskop Gemini Selatan di Chili.

Selain itu, teleskop lain yang lebih kecil di Chili juga sempat terkena dampak peretasan tersebut.

Akibat serangan siber yang terjadi pada 1 Agustus 2023 tersebut, laboratorium penelitian astronomi itu menghentikan sementara operasionalnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teleskop James Webb Temukan Obyek Aneh Berbentuk Tanda Tanya di Luar Angkasa, Apa Itu?

Belum diketahui motif dan asal hacker

Dikutip dari LiveScience, sampai saat ini, tidak diketahui secara pasti motif dan dari mana asal hacker menyerang fasilitas ruang angkasa tersebut.

“Staf kami bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk membuat semua teleskop yang terkena dampak dan situs web kami kembali online sesegera mungkin dan terdorong oleh kemajuan yang dicapai sejauh ini,” tulis NOIRLab dalam pernyataan di situsnya, Minggu (24/8/2023).

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung dan pihak terkait berhati-hati dalam memberikan informasi mengenai insiden keamanan siber tersebut.

“Kami berencana untuk memberikan lebih banyak informasi kepada masyarakat jika kami mampu, sejalan dengan komitmen kami terhadap transparansi serta dedikasi kami terhadap keamanan infrastruktur kami,” terang NOIRLab.

Baca juga: Hacker Paling Dicari di Dunia Kevin Mitnick Meninggal, Ini Perjalanan Hidup dan Sepak Terjangnya

Terjadi sebelum AS beri arahan terkait serangan siber

Serangan siber terhadap fasilitas NOIRLab terjadi hanya beberapa hari sebelum National Counterintelligence and Security Center (NCSC) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan arahan tentang ancaman serangan siber dan spionase kepada perusahaan luar angkasa dan organisasi penelitian negara itu.

Menurut mereka, mata-mata dan peretas asing menyadari pentingnya industri ruang angkasa komersial bagi perekonomian dan keamanan nasional AS.

Hal itu juga termasuk meningkatnya ketergantungan infrastruktur penting pada aset berbasis ruang angkasa.

“Mereka melihat inovasi dan aset terkait ruang angkasa AS sebagai ancaman potensial serta peluang berharga untuk memperoleh teknologi dan keahlian penting,” tulis keterangan resmi dalam siaran.

Baca juga: Uber Diduga Diretas oleh Hacker 18 Tahun, Bagaimana Data Pelanggan?

Timbulkan kerugian

Dilansir ScienceAlert, setiap hari fasilitas tersebut tetap tidak dapat diakses oleh para peneliti. Hal ini menimbulkan kerugian bagi komunitas sains.

Kerugian tersebut bukan hanya dari segi pendanaan atau keuangan, melainkan juga data yang tersimpan menjadi hilang.

Studi astronomi seringkali memerlukan operasi dengan waktu yang tepat.

Sehingga, gangguan karena peretas tersebut berpotensi merusak keseluruhan proyek penelitian jika cukup banyak periode pengamatan kritis yang terlewatkan.

Ini adalah salah satu pembobolan ransomware pertama pada fasilitas penelitian sains, namun peretasan terhadap fasilitas astronomi bukan yang pertama.

Baca juga: Ramai soal Bjorka, Ini Daftar Hacker Terkenal di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi