Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Poin Pidato SBY Tanggapi Duet Anies dan Cak Imin

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pidatonya usai manuver Partai Nasdem dan Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bakal cawapres.

Pidato tanggapan SBY ini disampaikan dari kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang disiarkan secara live di YouTube Partai Demokrat pada Jumat (1/9/2023).

Partai Demokrat menilai, Anies dan Nasdem berkhianat karena secara tiba-tiba membentuk koalisi baru yang memasangkan Anies dan Muhaimin.

Baca juga: Bersyukur Demokrat Dikhianati Anies, SBY: Sekarang Saja Tidak Amanah, Bagaimana Nanti Jadi Pemimpin

Padahal sebelumnya, diklaim telah ada kesepakatan mengenai duet Anies Baswedan dengan AHY sebagai bakal calon wakil presiden.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY kemudian menyampaikan pidato menanggapi hal tersebut. Berikut ini beberapa hal yang disampaikan SBY dalam pidatonya:

1. Ingatkan bahwa manuver Nasdem bukan kiamat

SBY dalam kesempatan pidatonya meminta seluruh kader partai dan para simpatisan untuk tidak risau. Hal itu karena menurut dia manuver Nasdem yang memasangkan Anies dengan Cak Imin bukan berarti kiamat.

"Para anggota Majelis Tinggi, kader Demokrat di manapun berada, saya sangat mengerti perasaan, emosi para kader. Saya minta, mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita, ini bukan kiamat. Ini Bukan akhir dari perjuangan kita," kata SBY dikutip dari Kompas.com (1/9/2023).

Ia mengatakan, apa yang terjadi dari peristiwa tersebut adalah ujian dan cobaan yang harus diatasi.

Ia menilai terkuaknya kesepakatan antara Nasdem, Anies, dan PKB adalah suatu rencana baik dari Tuhan.

"Saya yakini ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan," kata SBY.

2. Sebut cara Tuhan menyelamatkan Demokrat

SBY juga merasa apa yang terjadi saat ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan Partai Demokrat.

"Di sisi lain, meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi kita, tapi sesungguhnya kita harus bersyukur kepada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata SBY.

Pihaknya mengaku masih bersyukur karena manuver tersebut terungkap saat masih ada waktu untuk menentukan sikap.

"Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini 1-2 hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah," ujar SBY.

Menurutnya ini menjadi sinyal agar Demokrat nantinya tak keliru dalam memilih mitra koalisi.

Baca juga: Dituding Campur Tangan Halangi AHY Jadi Cawapres, Istana: Sama Sekali Tidak Benar

 

3. Akui Demokrat keliru melangkah

SBY menilai bahwa partainya keliru melangkah dengan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

"Anggaplah kita salah kali ini, tapi kita belajar. Mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah SWT, kita juga tidak kalah nantinya," kata SBY dikutip dari Kompas.com (1/9/2023).

Pihaknya menyadari bahwa dalam politik memang penuh strategi dan siasat. Akan tetapi pihaknya tak mengira bahwa manuver tersebut akan dialami oleh Partai Demokrat.

"Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani dari akhlak pemimpin-pemimpin besar, untuk yang beradam Islam meneladani akhlak Rasulullah," ucap SBY.

4. Akui sebelumnya sudah diingatkan

SBY mengakui, bahwa sebelumnya dia sudah diberi masukan oleh sejumlah rekan dari kalangan kader dan di luar Demokrat usai memutuskan untuk mendukung Anies sebagai bakal capres.

Menurut SBY sejumlah rekannya telah mempertanyakan sejauh apa keyakinan SBY pada sosok Anies dan pengusungnya.

"Saya jawab dengan praduga yang baik, prasangka yang baik, saya bilang 'saya percaya'. Teman itu mengatakan, 'ya silakan saja dilihat nanti yang penting saya sudah mengingatkan'," ujar SBY.

5. Ceritakan Anies sudah beberapa kali datang

Menurut SBY, Anies sudah berkali-kali datang untuk mengunjungi dirinya dan selalu membawa kata-kata baik saat bertemu.

"Masih segar dalam ingatan saya sebagaimana yang disampaikan Bung Iftitah tadi. Di ruangan ini, saya duduk di sini tanggal 25 Agustus 2023 berarti seminggu lalu. Anies duduk di sini. Dengan didampingi Tim 8. AHY memang tidak selalu hadir," ujar SBY

Menurut SBY, dalam pertemuan seminggu lalu itu, Anies mengatakan bahwa dirinya akan mendeklarasikan koalisi beserta calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada awal September 2023.

"Dan saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, kata-kata yang luar biasa baiknya. Di Cikeas dua kali, di Malang, Pacitan. Dengan kejadian seperti itu, tidak ada satu katapun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada ketum (ketua umum) kita. Saya memang sebagai orang tua, 'kok jadi begini?'" tuturnya.

Baca juga: Menakar Peluang Duet Anies-Cak Imin di Pilpres: Menang atau Tumbang?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi