Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Festival Burning Man di AS Dilanda Cuaca Ekstrem, 70.000 Peserta Terjebak di Tengah Gurun

Baca di App
Lihat Foto
Andrew Wyatt | https://gallery.burningman.org/
Festival Burning Man di Nevada, Amerika Serikat (Andrew Wyatt | https://gallery.burningman.org/).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lebih dari 70.000 peserta Festival Burning Man terjebak di Gurun Black Rock, Nevada, Amerika Serikat ketika badai tak biasa terjadi di akhir musim panas.

Pasalnya, hujan lebat mengubah jalanan dan lahan menjadi lumpur, serta menyebabkan para peserta terdampar di lokasi festival.

Daerah tersebut menerima curah hujan lebih dari setengah inci hanya dalam semalam, dikutip dari New York Times.

Di wilayah lain di Nevada, seperti Las Vegas, badai petir yang bergerak cepat dan banjir bandang melanda selama akhir pekan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan pada Sabtu (2/9/2023) membanjiri banyak tempat perkemahan di festival tahunan tersebut. Penyelenggara pun mendesak para peserta untuk berlindung di tempat dan menghemat makanan.

Baca juga: AS Akan Kirim Amunisi Uranium ke Ukraina, Bisa Tembus Tank Lapis Baja

Pada Minggu (3/9/2023) pagi, banyak peserta membongkar tenda-tenda tak penting dan bersiap untuk keluar lebih cepat, ketika jalanan sudah bisa dilalui.

Namun, hujan deras kembali turun pada sore harinya. Pihak penyelenggara pun melarang peserta untuk mengemudi di area festival, kecuali untuk layanan darurat.

Pergerakan puluhan ribu peserta diyakini akan menjadi mimpi buruk, mengingat kondisi jalan dan kemacetan lalu lintas lebih dari 12 jam pada tahun-tahun sebelumnya.

Dalam festival ini, dilaporkan ada satu orang meninggal dunia. Namun, belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

Tahun ini, Festival Burning Man dibuka pada 27 Agustus dan akan berlangsung hingga Senin (4/9/2023).

Baca juga: Kanada Keluarkan Peringatan Perjalanan bagi Penduduk LGBTQ yang Kunjungi AS

Tentang Burning Man

Burning Man adalah perayaan seni dan ekspresi diri selama sembilan hari.

Burning Man dimulai sebagai pertemuan yang lebih sederhana pada bulan Juni 1986, ketika pendiri Larry Harvey dan Jerry James mengadakan api unggun bersama teman-temannya di Pantai Baker di San Francisco.

Mereka membakar patung kayu setinggi delapan kaki, yang menurut legenda, dilakukan untuk menandai berakhirnya hubungan romantis.

Festival yang telah menarik sekitar 70.000 orang dalam beberapa tahun terakhir ini diadakan di akhir musim panas dan berpuncak pada pembakaran patung kayu menjulang tinggi berbentuk manusia, sesuai nama festival.

Para peserta yang menamakan diri mereka burners, menggambarkan festival ini sebagai latihan kreativitas dan pembangunan komunitas.

Baca juga: Trump Mengaku Tak Bersalah dalam Kasus Campur Tangan Pemilu AS di Georgia

Penyelenggara juga menggambarkannya sebagai "alasan untuk berpesta di padang pasir."

Acara ini berlangsung di Playa, sebuah kota kecil berdebu dengan jalan-jalan yang terbentang seperti muka jam dengan patung kayu di tengahnya.

Berbeda dengan Coachella, Burning Man tidak memiliki headliner atau daftar penampil terjadwal.

Para burners melakukan konstruksi sendiri, termasuk penginapan dan instalasi seni kolosal. Mereka menggunakan sistem yang didasarkan pada hadiah (bukan uang) untuk menukar barang.

Sayangnya, sikap festival yang bebas juga dikaitkan dengan penggunaan narkoba dan seks.

Sebagian besar dari 16 penangkapan pada acara Burning Man tahun lalu adalah karena kepemilikan narkoba.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi