KOMPAS.com - Epifit adalah tumbuhan yang tumbuh pada tumbuhan lain dan menerima unsur hara serta kelembapan dari udara, air, hujan, dan puing-puing di sekitarnya.
Epifit mengambil bagian dalam siklus nutrisi dan menambah biomassa dan keanekaragaman ekosistemnya, sama seperti organisme lainnya.
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, tanaman jenis ini tidak memiliki keterikatan pada tanah dan tidak bersifat parasit pada tanaman pendukungnya.
Berbeda dengan parasit, yang berdampak negatif terhadap inangnya, epifit tidak membahayakan inangnya dan tumbuh pada tanaman lain hanya untuk dukungan fisik.
Baca juga: Mengenal Tanaman Okra dan Khasiatnya bagi Kesehatan
Kebanyakan tumbuhan epifit ditemukan di daerah tropis lembab, di mana kemampuannya untuk tumbuh di atas permukaan tanah memberikan akses terhadap sinar matahari.
Mayoritas tumbuhan epifit adalah angiospermae (tumbuhan berbunga) yang mencakup banyak spesies anggrek, Tillandsias, dan anggota keluarga Bromeliaceae.
Lumut, pakis, dan lumut hati juga merupakan tumbuhan epifit yang umum dan ditemukan di daerah tropis dan beriklim sedang.
Tumbuhan epifit jarang ditemukan di lingkungan kering, kecuali lumut bola (Tillandsia recurvata) yang ada di gurun pesisir di Meksiko yang menerima kelembapan dari kabut laut.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Ekosistem Alami dan Buatan? Berikut Pengertian dan Contohnya
Cara hidup tumbuhan epifit
Tumbuhan epifit hidup di hutan lebat yang teduh dan memanfaatkan nutrisi yang tersedia dari daun dan sampah organik lainnya yang terkumpul tinggi di kanopi pohon.
Tumbuhan epifit memperoleh air dari hujan dan uap air di udara, sebagian besar menyerap air dengan akarnya. Ada juga yang memiliki daun khusus yang juga menyerap kelembapan.
Meskipun beberapa mineral diperoleh langsung dari hujan, unsur hara umumnya diserap dari sisa-sisa yang terkumpul pada tanaman pendukung.
Mengingat kebutuhan habitatnya yang sempit, banyak tumbuhan epifit yang bergantung pada angin untuk penyebaran benih, mereka memiliki benih yang berbulu atau seperti debu.
Penyebaran hewan juga umum terjadi, di mana spesies yang memiliki buah dimakan dan bijinya disebarkan oleh burung atau hewan penghuni pohon lainnya.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bioma? Berikut Pengertian dan Jenisnya
Jenis-jenis tanaman epifit
Dilansir dari laman World Atlas, secara umum, ada dua jenis tumbuhan epifit, yaitu epifit terestrial dan epifit laut.
Epifit terestrial yang paling luas termasuk bromeliad, anggrek, dan lumut. Epifit dapat ditemukan di semua kelompok utama di kerajaan tumbuhan.
Lebih dari 89 persen dari semua epifit terestrial adalah angiospermae, terdapat lebih dari 24.000 spesies).
Epifit dapat dikategorikan sebagai hemi-epifit atau holo-epifit. Holo-epifit adalah tumbuhan yang menghabiskan seluruh siklus hidupnya tanpa menyentuh tanah, seperti anggrek.
Hemi-epifit tidak menyentuh tanah selama setengah siklus hidupnya, namun akan menyentuh ketika akarnya mencapai tanah, seperti buah ara pencekik.
Baca juga: Apa Itu Ekosistem Terestrial? Berikut Pengertian dan Contohnya
2. Epifit LautJenis yang kedua adalah epifit laut, yang mencakup semua spesies moluska, krustasea, protozoa, ascidia, bryozoa, spons, jamur, bakteri, dan alga.
Kelangsungan hidup spesies epifit laut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain interaksi trofik, nutrisi, arus, suhu, dan sinar matahari.
Secara keseluruhan kelompok tumbuhan jenis epifit laut yang paling umum adalah alga.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Ekosistem? Berikut Pengertian dan Fungsinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.