Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Visum Ungkap Imam Masykur yang Diculik dan Disiksa Tiga Oknum TNI Alami Asfiksia, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
DOKUMEN PENGACARA
Hotman Paris Hutapea dalam konferensi pers meminta penyidik Pomdam Jaya menerapkan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana untuk menjerat pelaku pembunuhan terhadap Imam Masykur (25) warga Aceh di Jakarta, Selasa (5/9/2023)
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Hasil visum Imam Masykur, warga Aceh yang tewas usai diculik dan disiksa tiga oknum anggota TNI mengungkapkan pria 25 tahun itu mengalami asfiksia.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (5/9/2023), hasil visum yang dikeluarkan rumah sakit di Karawang, Jawa Barat tersebut dibacakan oleh kuasa hukum keluarga Imam, Putri Maya Rumanti dalam jumpa pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.

Awalnya, pengacara Hotman Paris Hutapea yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut menayakan perihal hasil visum korban.

“Apakah hasil visum sudah ada? Atau belum pernah lihat?” tanya Hotman kepada ibu korban, Fauziah (47).

“Visum ada, Bang. Ini, asfiksia, diduga asma,” ucap Putri yang memberikan surat berisi hasil visum kepada Hotman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, kasus tewasnya Imam Masykur menjadi sorotan publik belum lama ini. Dia awalnya diculik dari toko kosmetik miliknya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Imam kemudian disiksa hingga meninggal. Jasadnya ditemukan di sebuah sungai di Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023).

Dalam kasus itu juga mencuat adanya pemerasan yang dilakukan para pelaku terhadap keluarga Imam.

Keluarga Iman diminta uang tebusan Rp 50 juta.

Baca juga: 5 Fakta Oknum Paspampres Diduga Aniaya Warga Aceh hingga Tewas, Korban Sempat Mengaku Diculik

Lantas, apa itu asfiksia?

Tentang asfiksia dan sejumlah penyebabnya

Dilansir dari HealthLine, asfiksia atau juga disebut sebagai mati lemas merupakan kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

Hal tersebut kemudian akan menyebabkan kehilangan kesadaran, cedera otak, dan kematian. Ini merupakan penyebab umum cedera yang berujung pada kematian.

Ada banyak kemungkinan penyebab asfiksia ini, dari yang disengaja maupun tidak disengaja.

Berikut sejumlah penyebab asfiksia:

1. Tenggelam

Tenggelam adalah saat seseorang tidak dapat bernapas karena menghirup air. Biasanya, ini sering terjadi pada seseorang yang tidak bisa berenang.

Akibatnya, tubuh mereka tidak mampu mengantarkan oksigen ke jaringan dan organ mereka.

Dalam banyak kasus, tenggelam terjadi dengan cepat.

2. Dicekik

Pencekikan terjadi ketika leher diberi tekanan dengan tangan, pengikat, atau benda lain yang kemudian menghambat pernapasan.

Hal tersebut akan menurunkan kemampuan seseorang dalam menghirup oksigen. Pada akhirnya, seseorang bisa tewas jika terus menerus dicekik.

Baca juga: Perawat di Inggris Dinyatakan Bersalah Lakukan Pembunuhan Berantai 7 Bayi, Ini Kronologinya

3. Posisi tubuh yang salah

Bayi baru lahir dan balita berisiko tinggi mengalami penyebab afiksia karena mereka tidak dapat mengubah posisi dirinya sendiri.

Jika tubuh seseorang berada pada posisi yang menghalangi saluran napas, disebut sebagai asfiksia posisional.

Hal ini dapat terjadi jika posisi tubuh mengganggu pernafasan atau sirkulasi oksigen secara normal.

4. Tersedak

Tersedak terjadi ketika ada benda asing yang tersangkut di saluran napas. Hal ini membuat sulit untuk menghirup oksigen.

Jika tidak segera diatasi, seseorang akan kehabisan oksigen dan bisa berujung dengan kematian.

5. Kejang

Saat seseorang mengalami kejang, mereka mungkin mengalami jeda pernapasan yang disebut apnea. Jeda ini dapat mengganggu asupan oksigen ke dalam tubuh.

Selain itu, kejang juga dapat menyebabkan adanya benda yang menyumbat atau menutupi saluran pernafasan seseorang sehingga mengakibatkan sesak napas.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung karena Masalah Asmara

6. Asma

Asma adalah suatu kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi.

Selama fase asma yang parah, saluran udara akan membengkak dan menyempit yang kemudian bisa memutus suplai oksigen ke dalam tubuh.

7. Asfiksia kimiawi

Asfiksia kimiawi melibatkan penghirupan suatu zat kimia yang memutus suplai oksigen tubuh.

Zat tersebut dapat menggantikan oksigen di paru-paru atau mengganggu pengiriman oksigen ke dalam darah.

Asfiksia kimia juga dapat terjadi jika seseorang menggunakan inhalansia. Zat ini sering ditemukan pada produk rumah tangga biasa dan mengandung asap kimia yang menimbulkan efek psikoaktif jika terhirup.

Dalam jumlah yang tinggi, asap ini dapat menyebabkan sesak napas.

8. Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi alergi parah terhadap makanan, obat-obatan, atau sengatan serangga.

Selama anafilaksis, tubuh mengira suatu zat adalah penyerang sehingga sistem kekebalan akan membuat antibodi.

Antibodi tersebut akan melepaskan bahan kimia yang menyebabkan gejala seperti pembengkakan, gatal-gatal, atau sesak napas.

Tanpa pengobatan, pembengkakan bisa bertambah parah dan mengganggu pernapasan.

9. Overdosis obat

Overdosis obat seperti opioid diketahui dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur pernapasan.

Sehingga, seseorang tidak dapat bernapas dalam-dalam dan mengeluarkan karbon dioksida.

Hal itu akan meningkatkan karbon dioksida dan mengurangi oksigen dalam tubuh.

Baca juga: Kronologi dan Motif Pembunuhan Wanita di Bali oleh Pengagum Rahasia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi