KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan bahwa setiap wanita memiliki kista ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat di akun TikTok ini pada Minggu (3/9/2023).
Dalam unggahan disebutkan bahwa setiap wanita mempunyai kista, namun ada yang berkembang dan ada juga yang tidak berkembang.
Bahkan, disebutkan juga, beberapa wanita mendapatkannya setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi.
"Wajib tahu! setia wanita punya kista," tulis dalam unggahan.
Hingga Rabu (6/9/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 855.000 kali dan mendapatkan lebih dari 1.300 komentar dari warganet.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Kista Ovarium, Gejala, dan Penyebabnya
Lantas, benarkah setiap wanita memiliki kista di tubuhnya?
Baca juga: Gejala Kista Ovarium dan Cara Mendeteksinya
Penjelasan dokter
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto membenarkan bahwa setiap wanita memiliki kista di tubuhnya. Meski begitu, tidak semua kista berbahaya.
Kista merupakan kantung berisi cairan di ovarium yang merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita yang sering ditemukan tanpa gejala.
Ia mengatakan, jenis kista ovarium terbagi dua, yaitu kista fungsional dan kista patologis.
"Benar (setiap wanita memiliki kista), tetapi itu kista fungsional, sedangkan kista patologis itu yang merupakan penyakit," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Kista, Apakah Berbahaya? Ini Penyebab dan Cara Pengobatan Kista
Indra menjelaskan, kista fungsional adalah jenis kista yang umum bersifat jinak, terbentuk selama siklus menstruasi.
Sedangkan, kista patalogis adalah jenis kista yang disebabkan oleh sel yang tidak normal.
"Nah, kalau kista fungsional pasti semua wanita di usia reproduksi mempunyai, ini karena kista tumbuh karena pola hormonal yang normal," terang Indra.
Baca juga: Ramai soal Makan Gorengan dan Junk Food Picu Kista Ovarium, Ini Penjelasan Dokter
Jenis kista fungsional
Kista ovarium yang paling umum biasanya disebut kista fungsional yang terbentuk selama siklus menstruasi.
Indra menuyebutkan bahwa kista fungsional biasanya bersifat jinak, tidak berbahaya, dan bisa mengecil dengan sendirinya.
2. Kista folikelKedua, ada kista folikel yang ada dalam siklus menstruasi normal karena ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.
"Telur tumbuh di dalam kantung kecil yang disebut folikel. Saat telur matang, folikel pecah untuk melepaskan telur," kata Indra.
Kista folikel terbentuk ketika folikel tidak pecah untuk melepaskan sel telur. Hal ini menyebabkan folikel terus tumbuh menjadi kista.
Selain itu, kista folikel sering kali tidak memiliki gejala dan akan hilang dalam satu hingga tiga bulan.
3. Kista korpus luteumSetelah folikel pecah dan melepaskan sel telur, kantung folikel yang kosong menyusut menjadi massa sel yang disebut korpus luteum.
Korpus luteum membuat hormon untuk mempersiapkan telur untuk siklus menstruasi berikutnya.
"Kista korpus luteum terbentuk jika kantung tidak menyusut. Sebaliknya, kantung itu menutup kembali dengan dirinya sendiri setelah telur dilepaskan, dan kemudian cairan menumpuk di dalamnya," jelasnya.
Kebanyakan kista korpus luteum hilang setelah beberapa minggu, namun kista ovarium bisa tumbuh hingga hampir empat inci (atau sekitar 2,5 cm) lebarnya.
"Mereka (kista) juga dapat menyebabkan pendarahan dan mengakibatkan rasa nyeri. Beberapa obat yang digunakan untuk menyebabkan ovulasi dapat meningkatkan risiko terkena kista ini," paparnya.
Baca juga: Ramai soal Kista Bartholin, Bisakah Diobati Tanpa Konsultasi Dokter?
Jenis kista patologis
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com (26/1/2023), kista patologis merupakan jenis kista yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak wajar. Akan tetapi, kista jenis ini tidak ada kaitannya dengan siklus menstruasi.
Kista patologis dapat tumbuh dari sel yang berguna untuk memproduksi sel telur dan disebut dengan kista dermoid, atau sel yang melapisi bagian luar rahim yang disebut dengan kistadenoma.
Kedua jenis kista itu dapat pecah ataupun tumbuh dengan ukuran yang besar sehingga akan menyumbat aliran darah ke rahim.
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun beberapa di antaranya mengandung sel kanker sehingga perlu diatasi dengan prosedur operasi.
Baca juga: Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.