Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Skrining Hipotiroid Kongenital Wajib untuk Bayi, Seberapa Pentingkah?

Baca di App
Lihat Foto
pexels.com
Ilustrasi bayi. Studi menemukan manfaat mendengarkan musik klasik pada bayi bisa membantunya mengurangi rasa sakit.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video yang mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya bayi baru lahir menjalani skrining hipotiroid kongenital (SHK) karena bisa mencegah kecacatan bayi, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @dessy.chrysti pada Senin (4/9/2023).

"SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) wjib dilakukan saat bayi baru lahir. SHK wajib dilakukan untuk mendeteksi kelainan hormon tiroid," tulis akun tersebut.

Baca juga: Cara Mengurus BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Foto Bayi Dirias dengan Kosmetik Tebal, Apa Bahayanya?

Dalam unggahan tersebut, dijelaskan SHK dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dan maksimal 2 minggu.

Jika positif, bayi diharuskan mendapatkan pengobatan untuk menghindari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

Disampaikan, kekurangan hormon tiroid bisa mengakibatkan berbagai gangguan pertumbuhan yang nantinya bersifat permanen.

Hingga Jumat (7/9/2023) pagi, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,7 juta kali dan disukai oleh 84.000 pengguna.

Baca juga: Viral, Video Embun Beku di Bromo, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Komentar warganet

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

"Anakku lahir Cek SHK dan positif hipotiroid, sudah berobat dari lahir sampe sekarang per6 cek darah, dan sekarang dia tumbuh sehat dan cantik," kata akun dengan nama Shintaoktafiana.

"Anakku hipotiroid baru ketauan umur 7bln.. Skrg udh umur 3,5th bicaranya blm jelas, Alhamdulillah tumbang normal seperti tmn yg lain," kata akun dengan nama Olinkei.

Baca juga: Perjalanan Kasus Bayi yang Tertukar di Bogor, Hasil Tes DNA Tidak Identik

Lantas seberapa penting tes SHK dilakukan pada bayi baru lahir?

Baca juga: Risiko Hipotensi Kehamilan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Penjelasan dokter

Saat dikonfirmasi, dokter spesialis anak di RS UNS Debby Andina Landiasari membenarkan pentingnya tes SKH untuk skrining bayi baru lahir tersebut.

Tes SHK imbuhnya, merupakan skrining yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan fungsi dari kelenjar tiroid sedini mungkin.

Melalui skrining tersebut, kecacatan seperti kerusakan otak permanen bisa dicegah dengan memberikan pengobatan sebelum bayi berusia 1 bulan.

"Proses skrining hipotiroid kongenital dilakukan pada bayi yang berumur 48-72 jam," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (7/9/2023).

"Sedikit darah yang diambil dari tumit bayi diteteskan di atas kertas saring khusus, dikeringkan kemudian bercak darah dikirim ke laboratorium," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Tumor Kelenjar Tiroid, Gejala dan Penyebabnya...

Selanjutnya, kadar hormon thyroid stimulating hormone (TSH) atau hormon perangsang tiroid diukur di laboratorium dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang dari 1 minggu.

Ia menambahkan, tes SHK sudah umum dilakukan pada semua bayi lahir. Selain itu menurutnya sudah banyak fasilitas kesehatan (faskes) yang bisa melakukannya.

Jika bayi terbukti positif hipotiroid kongenital akan segera diberi pengobatan dengan pengganti hormon tiroid berupa tablet tiroksin.

"Khasiat obat tersebut sama seperti hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid," katanya.

Baca juga: Bayi di Indonesia Akan Mendapatkan Vaksin Rotavirus Gratis, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi